Ponsel Indonesia tersebut, Blackberry Z3, akan dijual dengan harga kurang dari $200 tanpa subsidi.
BARCELONA —
BlackBerry akan merilis ponsel harga rendah di Indonesia pada April dan merencanakan peluncuran yang lebih luas dari sebuah telepon yang memiliki papan tombol dan 'track pad'.
Ponsel Indonesia tersebut, Z3, akan dijual dengan harga kurang dari US$200 tanpa subsidi, menurut perusahaan tersebut Selasa (25/2). Produk ini kemudian akan berekspansi ke pasar-pasar lain di Asia Tenggara.
CEO BlackBerry Ltd. John Chen mengatakan, sebuah versi dengan konektivitas 4G yang lebih cepat akan ada untuk pasar dunia "di masa depan sebelum saya meninggal."
Ponsel ini merupakan yang pertama dibuat berdasarkan kemitraan baru selama lima tahun dengan Foxconn, perusahaan Taiwan yang membuat produk-produk di pabrik-pabrik besar di China.
Sementara itu, Chen mengatakan akan mengembalikan lagi papan tombol atau kibor di sebuah ponsel baru yang ia sebut "Klasik." Ia mengatakan seri Q20 yang baru merupakan respon atas penjualan yang kurang baik dari seri Q10 tahun lalu, yang memiliki papan tombol secara fisik namun tidak memiliki 'track pad' atau tombol-tombol untuk fungsi seperti kembali. Ia mengatakan perusahaan mendapat banyak keluhan karenanya.
Chen mengatakan BlackBerry sekarang akan menyasar industri-industri yang sangat teregulasi dan memerlukan keamanan lebih tinggi. (AP/Anick Jesdanun)
Ponsel Indonesia tersebut, Z3, akan dijual dengan harga kurang dari US$200 tanpa subsidi, menurut perusahaan tersebut Selasa (25/2). Produk ini kemudian akan berekspansi ke pasar-pasar lain di Asia Tenggara.
CEO BlackBerry Ltd. John Chen mengatakan, sebuah versi dengan konektivitas 4G yang lebih cepat akan ada untuk pasar dunia "di masa depan sebelum saya meninggal."
Ponsel ini merupakan yang pertama dibuat berdasarkan kemitraan baru selama lima tahun dengan Foxconn, perusahaan Taiwan yang membuat produk-produk di pabrik-pabrik besar di China.
Sementara itu, Chen mengatakan akan mengembalikan lagi papan tombol atau kibor di sebuah ponsel baru yang ia sebut "Klasik." Ia mengatakan seri Q20 yang baru merupakan respon atas penjualan yang kurang baik dari seri Q10 tahun lalu, yang memiliki papan tombol secara fisik namun tidak memiliki 'track pad' atau tombol-tombol untuk fungsi seperti kembali. Ia mengatakan perusahaan mendapat banyak keluhan karenanya.
Chen mengatakan BlackBerry sekarang akan menyasar industri-industri yang sangat teregulasi dan memerlukan keamanan lebih tinggi. (AP/Anick Jesdanun)