Amerika menentang segala upaya sepihak untuk mengubah status quo Taiwan, terutama dengan kekerasan. Dan kebijakan Amerika terhadap Taiwan tidak berubah, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada menteri-menteri luar negeri ASEAN Kamis (4/8).
Stabilitas lintas selat adalah demi kepentingan seluruh kawasan, ujar Blinken dalam pertemuan di Kamboja, sehari setelah ketua DPR Amerika Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Pelosi adalah pejabat tertinggi Amerika yang berkunjung ke pulau dengan pemerintahan sendiri itu dalam 25 tahun. Kunjungan itu membuat marah China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
"Meningkatnya ketegangan tidak menguntungkan siapa pun dan bisa menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan yang tidak perlu dialami siapa pun, termasuk anggota ASEAN, dan termasuk China," kata Blinken.
Your browser doesn’t support HTML5
China Kamis menembakkan beberapa rudal ketika melakukan latihan militer terbesar di sekitar Taiwan. Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan China telah sepenuhnya melakukan upaya diplomatik guna mencegah krisis, tetapi tidak akan pernah membiarkan kepentingan intinya dilukai.
Blinken berada di Kamboja untuk pertemuan yang berfokus pada keamanan lebih dari 27 negara. Pertemuan diperkirakan akan membahas krisis pangan yang timbul akibat perang Rusia-Ukraina, stabilitas di Selat Taiwan dan krisis di Myanmar. Dalam pertemuan mereka, Blinken dan ASEAN berjanji akan meningkatkan hubungan menjadi kemitraan strategis yang komprehensif. [ka/lt]