Menteri Luar Negeri Antony Blinken menggarisbawahi komitmen Amerika untuk Afghanistan, Selasa (3/8) dalam sebuah pembicaraan telepon dengan Presiden Ashraf Ghani.
Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, keduanya membahas kebutuhan untuk “mempercepat negosiasi damai” dan tercapainya penyelesaian politik secara “inklusif” yang memungkinkan rakyat Afghanistan memiliki suara untuk memilih pemimpin mereka sekaligus mencegah pemanfaatan wilayah Afghanistan untuk mengancam Amerika Serikat, negara-negara sekutu dan mitranya.
Kedua pemimpin mengutuk serangan Taliban baru-baru ini yang dinilai bermaksud meraih keuntungan strategis, termasuk merebut sembilan dari 10 distrik di provinsi Helmand.
BACA JUGA: Ghani Umumkan Rencana Keamanan, Janjikan Perbaikan dalam 6 BulanPada Selasa lalu, pasukan Afghanistan dukungan AS melancarkan serangan udara ke Taliban untuk mencegah perebutan kota Lashkar Gah. Jika kota itu jatuh, maka menjadikannya sebagai ibukota provinsi pertama yang diambil alih oleh Taliban dalam beberapa tahun.
Taliban juga telah merebut penyeberangan perbatasan utama dengan Iran, Pakistan dan Tajikistan dalam beberapa pekan terakhir. Ibukota provinsi Kandahar dan provinsi Herat juga dilaporkan telah dikepung.
Pasukan AS dan NATO telah menuntaskan lebih dari 95% penarikan pasukan dengan 100% diharapkan selesai pada 31 Agustus mendatang.
Utusan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan, Zalmay Khalilzad, kepada sebuah forum keamanan menyatakan tidak ada pihak dalam konflik ini yang bisa meraih kemenangan militer. [mg/jm]