Blinken Desak Israel dan Hamas Lanjutkan Kesepakatan Gencatan Senjata

  • Associated Press

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyapa keluarga-keluarga para sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza usai pertemuan di Tel Aviv, Israel, Rabu, 1 Mei 2024. (AP/Oded Balita)

AP - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Rabu (1/5) berada di Israel untuk mendesak dicapainya kesepakatan gencatan senjata, dengan mengatakan “sekaranglah waktunya.” Sementara itu Israel membuka kembali pintu-pintu penyeberangan agar bantuan kemanusiaan dapat kembali mengalir ke Jalur Gaza utara.

“Tidak ada alasan, saatnya telah tiba. Sudah terlalu lama waktu berlalu untuk membawa pulang para sandera kepada keluarga mereka."

Blinken menyapa keluarga-keluarga para sandera Israel yang ditahan di Gaza, yang melakukan protes di luar lokasi pertemuannya dengan Presiden Israel Isaac Herzog, dan mengatakan kepada mereka bahwa membebaskan orang-orang yang mereka cintai merupakan tujuan utama dari semua hal yang diupayakan sekarang ini.

Dalam kunjungannya yang ketujuh sejak perang Israel-Hamas meletus pada bulan Oktober lalu, Blinken berusaha mendorong gencatan senjata yang akan membebaskan para sandera yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan penghentian pertempuran dan masuknya makanan, obat-obatan, serta air yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

Sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga diharapkan akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Kelompok militan Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu. menewaskan sekitar 1.200 orang - sebagian besar warga sipil - dan menculik sekitar 250 sandera.

BACA JUGA: Menlu AS: Israel Harus Berbuat Lebih Banyak untuk Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel mengatakan Hamas masih menahan sekitar 100 sandera dan jasad lebih dari 30 orang lainnya.

Perang Israel-Hamas telah meratakan sebagian besar wilayah utara Gaza, dan ratusan ribu warga sipil yang masih bertahan di sana terancam mengalami kelaparan akut.

Menurut Departemen Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola Hamas, pengeboman dan serangan darat Israel di Gaza selama hampir tujuh bulan telah menewaskan lebih dari 34.500 warga Palestina, dan memicu bencana kemanusiaan.

Your browser doesn’t support HTML5

Blinken Desak Israel dan Hamas Lanjutkan Kesepakatan Gencatan Senjata


Israel Buka Kembali Penyebrangan

Sementara itu sebagaimana yang disampaikan Blinken sehari sebelumnya, Israel pada hari Rabu membuka kembali penyeberangan untuk memungkinkan bantuan mengalir ke Jalur Gaza utara yang dilanda bencana.

Kolonel Moshe Tetro, kepala COGAT (Coordination of Government Activities in the Territories) Koordinasi dan Administrasi Penghubung untuk Gaza, mengatakan,

“Ini adalah hari pertama kami membuka kembali penyeberangan Erez sebagai rute utama dan berkelanjutan bagi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ini adalah truk-truk pertama yang datang ke sini hari ini dari Yordania, dan kami akan terus membuka penyeberangan ini. Mudah-mudahan setiap hari,” jelasnya.

AS telah menekan Israel agar berbuat lebih banyak untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, terutama di bagian utara yang hancur.

Organisasi-organisasi bantuan internasional telah melaporkan bencana kemanusiaan yang meluas, dan memperingatkan bahwa ratusan ribu orang di Gaza utara menghadapi risiko kelaparan.

Sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, Erez berfungsi sebagai tempat penyeberangan penumpang bagi warga Palestina, termasuk pasien medis, pekerja dan pelancong, yang keluar masuk Gaza. Penyeberangan tersebut rusak parah dalam serangan 7 Oktober dan telah ditutup sejak saat itu. [my/jm]