Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di Ankara pada hari Senin (6/11) saat ia menyelesaikan putaran terakhir diplomasi ulang-aliknya di Timur Tengah.
Upaya itu bertujuan untuk mencegah perang antara Israel dan Hamas menyebar ke seluruh kawasan tersebut.
Dia mengatakan kepada wartawan sebelum berangkat dari Turki ke Jepang bahwa AS memahami “beban besar” yang ditimbulkan oleh kampanye militer Israel di Gaza terhadap warga Palestina.
“Kami telah melibatkan Israel dalam langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk meminimalkan korban sipil. Seperti yang saya katakan, kami bekerja dengan sangat agresif untuk memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan kami mempunyai cara yang sangat konkrit untuk melakukan hal itu. Dan, saya kira Anda akan melihat pada hari-hari mendatang, bahwa bantuan tersebut akan diperluas secara signifikan,” ujarnya.
Kedatangan Blinken di Ankara terjadi setelah ia melangsungkan pertemuan mendadak dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat yang diduduki Israel pada hari Minggu.
Abbas menuntut gencatan senjata Israel segera sementara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan puluhan orang tewas dalam serangan di sebuah kamp pengungsi pada Sabtu (4/11) malam.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan di Ramallah, Tepi Barat untuk memprotes kunjungan Blinken.
Blinken juga melakukan kunjungan mendadak ke Bagdad, di mana ia bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani.
Blinken menyerukan jeda kemanusiaan dalam konflik tersebut, namun sejauh ini usulan tersebut telah ditolak Israel. [lt/rs]
Abbas menuntut gencatan senjata Israel segera sementara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan puluhan orang tewas dalam serangan di sebuah kamp pengungsi pada Sabtu (4/11) malam.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan di Ramallah, Tepi Barat untuk memprotes kunjungan Blinken.
Blinken juga melakukan kunjungan mendadak ke Bagdad, di mana ia bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani.
Blinken menyerukan jeda kemanusiaan dalam konflik tersebut, namun sejauh ini usulan tersebut telah ditolak Israel. [lt/rs]