Dalam kunjungannya ke Brussels, Belgia, Blinken kepada para wartawan mengatakan Amerika Serikat ingin melihat “jeda-jeda yang nyata dan diperpanjang di wilayah yang luas di Gaza, jeda dalam setiap pertempuran, pertempuran apa pun, sehingga bantuan dapat secara efektif sampai kepada orang-orang yang membutuhkannya.”
Dia mengatakan Israel telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah kemanusiaan, dan juga telah “mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk Israel sendiri,” katanya. “Ini seharusnya menjadi waktu untuk mengakhiri perang.”
Sebelumnya, enam orang tewas dalam serangan udara Israel di sebuah daerah di selatan Beirut pada hari Rabu (13/11), dan tentara Israel mengeluarkan peringatan lain bagi orang-orang di beberapa bagian pinggiran selatan agar meninggalkan daerah itu.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 15 orang lainnya terluka dalam serangan udara tersebut, yang terjadi setelah gempuran berat Israel pada hari Selasa (12/11).
Serangan semalam di Lebanon merupakan “serangan berbasis intelijen terhadap fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah dan pusat komando di daerah Dahieh, benteng utama teroris Hizbullah di Beirut,” kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah unggahan di aplikasi perpesanan Telegram, Rabu.
Militer Israel sebelum melakukan serangan itu mengatakan, “sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko terhadap warga sipil, termasuk mengeluarkan peringatan terlebih dahulu kepada penduduk di daerah tersebut.”
IDF pada hari Rabu juga menyatakan beberapa komandan lapangan Hizbullah telah tewas dalam serangan baru-baru ini di Lebanon. [my/ab]
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyerukan “jeda-jeda yang nyata dan diperpanjang” dalam perang Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan kepada warga.