Dalam pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mencoba meyakinkan para sekutunya, terkait dukungan berkesinambungan AS terhadap Ukraina, ketika Kyiv bersiap menghadapi pertempuran musim dingin lagi.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis video pada Rabu yang menunjukkan jet tempur dan pasukan artilerinya menembaki sejumlah sasaran di Ukraina. Pasukan Rusia telah meningkatkan serangan ke Ukraina Timur menjelang musim dingin.
Di Brussel, dalam pertemuan para menteri luar negeri NATO, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakui, bahwa beberapa pihak mempertanyakan apakah AS dan sekutu NATO lainnya, harus terus mendukung Ukraina setelah hampir dua tahun invasi besar-besaran Rusia.
“Tetapi jawabannya di sini, hari ini dalam pertemuan NATO, sudah jelas dan itu tidak tergoyahkan. Kita harus dan kita akan terus mendukung Ukraina,” kata Blinken.
Blinken berusaha terus meyakinkan sekutu-sekutunya yang khawatir, bahwa sejumlah anggota DPR dari Partai Republik di Kongres AS enggan untuk terus memberikan bantuan militer dalam jumlah besar bagi Ukraina. Dia mengatakan, Ketua DPR Mike Johnson telah berbicara tentang perlunya mendanai Kyiv baru-baru ini, yang oleh Blinken disebut sebagai ”membesarkan hati.”
Namun, seorang analis mengatakan kepada VOA bahwa pendanaan tambahan untuk Ukraina tidak berada di tangan Blinken.
Michael Kimmage adalah Profesor Sejarah di Universitas Katolik Amerika.
“Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh Menlu Blinken sebagai pihak eksekutif, mengenai hal ini. Hal ini benar-benar berada di tangan badan legislatif, sebuah cabang pemerintahan yang setara. Dan Partai Republik, saat ini sedang menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka sendiri, atau mungkin juga tidak menyelesaikan perbedaan tersebut,” ujar Kimmage.
Kimmage mengatakan kepada VOA, bahwa Blinken mengirimkan pesan yang kuat dengan menghadiri pertemuan NATO dan Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa, atau OSCE, selama perang Israel-Hamas.
Your browser doesn’t support HTML5
“Dan ada semacam tuduhan di luar sana, atau klaim di luar sana, bahwa AS kini telah mengalihkan perhatiannya ke Timur Tengah dan kurang bertindak dalam hubungannya dengan Eropa. Saya pikir, dengan menghadiri pertemuan NATO dan OSCE, bahwa Menteri Blinken dengan tegas mencoba memberikan sinyal bahwa AS tetap fokus pada Eropa,” tambahnya.
Blinken kembali ke Timur Tengah untuk melakukan pembicaraan pada Kamis dan Jumat, yang ketiga kalinya sejak kelompok militan Hamas memicu perang dengan serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel.
Blinken mengatakan dia akan berupaya untuk memperpanjang gencatan senjata sehingga lebih banyak sandera Israel dapat dibebaskan dan lebih banyak bantuan kemanusiaan dapat dikirimkan kepada warga sipil Palestina di Gaza, yang sangat membutuhkannya. Blinken berencana mengunjungi Israel, Ramallah di Tepi Barat dan Uni Emirat Arab. [na/jm]