Seorang pengkritik Kremlin terkemuka mengatakan ia ingin menjadi presiden negara itu dan memenjarakan laki-laki yang ingin ia gantikan.
Alexei Navalny, blogger anti-korupsi populer yang merupakan pemimpin oposisi Rusia, mengatakan kepada Rain, stasiun televisi independen, Kamis malam dia ingin menjadi presiden "untuk mengubah sistem pemerintahan negara itu" dan dengan demikian memastikan para pejabat tingginya "tidak berbohong dan tidak mencuri."
Navalny, seorang pengecam, mengatakan dia akan "melakukan segala sesuatu" agar Presiden Vladimir Putin dan rekan-rekannya dimasukkan ke penjara atas berbagai pelanggaran yang dituduhkan terhadap mereka.
Pengacara itu sendiri sekarang menghadapi kemungkinan hukuman penjara. Pada tanggal 17 April, Navalny, usia 36 tahun, akan diadili atas tuduhan mencuri aset-aset senilai sekitar 500.000 dolar dari sebuah perusahaan kayu milik negara ketika ia menjabat sebagai penasihat gubernur lokal pada tahun 2009.
Navalny telah membantah tuduhan itu, menyebutnya bermotif politik, dan menambahkan ia "pasti" akan didapati bersalah. Kalau demikian, ia menghadapi hukuman 10 tahun penjara.
Navalny ikut menyelenggarakan protes massal mulai tahun 2011 menentang kecurangan pemilu yang diduga telah terjadi dan kembalinya Putin ke jabatan kepresidenan.
Navalny, seorang pengecam, mengatakan dia akan "melakukan segala sesuatu" agar Presiden Vladimir Putin dan rekan-rekannya dimasukkan ke penjara atas berbagai pelanggaran yang dituduhkan terhadap mereka.
Pengacara itu sendiri sekarang menghadapi kemungkinan hukuman penjara. Pada tanggal 17 April, Navalny, usia 36 tahun, akan diadili atas tuduhan mencuri aset-aset senilai sekitar 500.000 dolar dari sebuah perusahaan kayu milik negara ketika ia menjabat sebagai penasihat gubernur lokal pada tahun 2009.
Navalny telah membantah tuduhan itu, menyebutnya bermotif politik, dan menambahkan ia "pasti" akan didapati bersalah. Kalau demikian, ia menghadapi hukuman 10 tahun penjara.
Navalny ikut menyelenggarakan protes massal mulai tahun 2011 menentang kecurangan pemilu yang diduga telah terjadi dan kembalinya Putin ke jabatan kepresidenan.