Elon Musk, miliarder yang semakin vokal dalam mengkritik Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dilaporkan telah menyumbang kepada kelompok politik yang mendukung Donald Trump sebagai calon presiden, menurut kantor berita Reuters melaporkan mengutip kantor berita Bloomberg pada Jumat (12/7).
Laporan Bloomberg itu tidak mengungkapkan jumlah sumbangan yang diberikan Musk, tetapi menyebutkan bahwa jumlahnya cukup besar dan disalurkan kepada kelompok bernama America PAC.
Bloomberg melaporkan bahwa PAC, yang dapat menerima sumbangan tanpa batas untuk kegiatan politik, harus mengungkapkan daftar donornya pada 15 Juli.
Pada Maret, Trump, diketahui bertemu dengan Musk dan sejumlah donor kaya lainnya. Mantan Presiden AS tersebut diperkirakan akan secara resmi dinominasikan sebagai calon presiden dari Partai Republik untuk pemilihan presiden (pilpres) pada 5 November.
Menanggapi laporan pertemuan itu, Musk yang lahir di Afrika Selatan menulis di X: "Untuk klarifikasi, saya tidak menyumbangkan uang kepada calon Presiden AS mana pun." Pada Mei, dia juga membantah laporan media tentang adanya pembicaraan mengenai kemungkinan perannya sebagai penasihat dalam kepresidenan Trump.
Musk, konglomerat terkaya di dunia yang mengelola perusahaan mobil listrik Tesla, pembuat roket SpaceX, serta platform media sosial X dan berbagai perusahaan lainnya, tidak memberikan komentar kepada Reuters.
Juru bicara kampanye Biden, James Singer, menyatakan bahwa Musk tahu Trump adalah "orang yang akan menjual Amerika, memotong pajaknya sambil menaikkan pajak kelas menengah sebesar $2.500."
"Joe Biden telah melawan orang-orang seperti Elon dan memperjuangkan kelas menengah sepanjang kariernya—itulah sebabnya dia akan menang pada November," kata Singer dalam sebuah pernyataan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Musk semakin mendukung Partai Republik, yang berdampak negatif pada reputasi dan penjualan Tesla, sumber kekayaan utamanya.
Trump pada bulan lalu menegaskan kembali janjinya untuk segera mencabut "mandat" pemerintahan Biden yang mendukung industri kendaraan listrik. Namun, dia juga menyatakan: "Saya penggemar berat mobil listrik. Saya seorang penggemar Elon."
“Dia melakukan pekerjaan luar biasa dengan Tesla," puji Trump.
Musk menyatakan bahwa mereka telah melakukan "beberapa pembicaraan" dan Trump adalah "penggemar berat Cybertrucks," merujuk pada truk pickup listrik milik Tesla.
Musk secara terbuka mengkritik kebijakan Biden terkait imigrasi, kendaraan listrik, dan bahkan usianya. Namun, ia belum memberikan dukungan resmi pada pilpres AS, sementara Trump mengaku tidak tahu apakah dia mendapat dukungan dari Musk.
Dia juga mendukung komentar antisemit di X, meskipun Musk membantah tuduhan antisemitisme tersebut.
Pandangan Musk berdampak negatif pada posisinya di kalangan konsumen, menurut survei CivicScience yang dilihat Reuters. [ah/ft]