Militan Islamis Boko Haram telah mengaku bertanggung jawab atas penculikan ratusan siswi di Nigeria utara bulan lalu.
Klaim oleh kelompok militan Islamis Boko Haram dalam video berbahasa Hausa itu dikirim kepada sejumlah kantor berita hari Senin (5/5).
Dalam video itu, pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau mengatakan "Saya menculik anak perempuan kalian" dan juga bersumpah akan “menjual mereka.”
Orang-orang bersenjata menculik para gadis cilik itu dari sebuah sekolah di kota Chibok, negara bagian Borno pada tanggal 14 April. Pemerintah Nigeria mengatakan beberapa lolos, tapi 276 masih hilang.
Pada hari Minggu, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan memerintahkan pejabat tinggi keamanan agar melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk membebaskan anak-anak perempuan itu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi hari Minggu, Jonathan menjanjikan bahwa di manapun anak-anak perempuan itu berada, pemerintah akan membebaskan mereka.
Presiden menggambarkan situasi ini sebagai masa yang sulit dan menyakitkan, dan meminta kerjasama orang tua, wali dan komunitas setempat dalam usaha penyelamatan.
Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan beberapa gadis cilik itu telah "dinikahkan" dengan penculik mereka, sementara yang lain diduga telah dipindahkan melintasi perbatasan ke Kamerun dan Chad.
Sementara itu, polisi Nigeria telah menangkap pemimpin protes yang mendesak pemerintah untuk mencari anak-anak perempuan itu. Naomi Mutah Nyadar ditahan Minggu malam setelah ia dan pendukung anak-anak itu bertemu dengan isteri Presiden Jonathan.
Dalam video itu, pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau mengatakan "Saya menculik anak perempuan kalian" dan juga bersumpah akan “menjual mereka.”
Orang-orang bersenjata menculik para gadis cilik itu dari sebuah sekolah di kota Chibok, negara bagian Borno pada tanggal 14 April. Pemerintah Nigeria mengatakan beberapa lolos, tapi 276 masih hilang.
Pada hari Minggu, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan memerintahkan pejabat tinggi keamanan agar melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk membebaskan anak-anak perempuan itu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi hari Minggu, Jonathan menjanjikan bahwa di manapun anak-anak perempuan itu berada, pemerintah akan membebaskan mereka.
Presiden menggambarkan situasi ini sebagai masa yang sulit dan menyakitkan, dan meminta kerjasama orang tua, wali dan komunitas setempat dalam usaha penyelamatan.
Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan beberapa gadis cilik itu telah "dinikahkan" dengan penculik mereka, sementara yang lain diduga telah dipindahkan melintasi perbatasan ke Kamerun dan Chad.
Sementara itu, polisi Nigeria telah menangkap pemimpin protes yang mendesak pemerintah untuk mencari anak-anak perempuan itu. Naomi Mutah Nyadar ditahan Minggu malam setelah ia dan pendukung anak-anak itu bertemu dengan isteri Presiden Jonathan.