Video sepanjang 17 menit menunjukkan sekitar 130 anak perempuan mengenakan jilbab hitam dan abu-abu, duduk di perdesaan yang tidak diketahui lokasinya.
Kelompok Islamis militan Boko Haram telah mengeluarkan sebuah video yang mengklaim keberadaan puluhan siswi sekolah yang diculik bulan lalu di Nigeria Utara.
Video berdurasi 17 menit itu menunjukkan sekitar 100 siswi yang mengenakan pakaian dan jilbab berwarna hitam dan abu-abu, duduk di daerah pedesaan yang tidak diketahui lokasinya, sambil membaca ayat-ayat Al Qur’an dan melipat tangan seperti orang sholat.
Dalam video itu pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau mengklaim siswi-siswi tersebut telah “dibebaskan” dengan menjadi Muslim. Ia menambahkan siswi-siswi itu tidak akan dibebaskan hingga para pejuang Boko Haram yang dipenjara dibebaskan oleh pemerintah Nigeria.
Pemerintah Nigeria menahan ratusan tersangka militan Boko Haram di penjara.
Dirjen Badan Orientasi Nasional Nigeria, Mike Omeri mengatakan para pejabat sedang mempelajari situasi itu dan seluruh kemungkinan untuk membebaskan siswi-siswi yang hilang itu tetap terbuka.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan telah menyaksikan video itu dan tidak punya alasan untuk meragukan keotentikannya. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan Amerika mengikuti petunjuk Nigeria terkait tuntutan Boko Haram itu. Ia menambahkan kebijakan Amerika adalah menolak tuntutan tebusan apapun dari para penculik.
Jen Psaki juga mengatakan Amerika sedang mempelajari video itu untuk menemukan petunjuk yang bisa membebaskan para siswi tersebut.
Boko Haram menculik hampir 300 siswi dari sebuah sekolah di kota Chibok. Para militan mengancam akan menjual siswi-siswi itu ke pasar perdagangan manusia.
Amerika dan beberapa negara telah mengirim pakar militer dan inteljen ke Nigeria untuk membantu menemukan siswi-siswi itu.
Boko Haram dinilai bertanggungjawab terhadap ribuan korban tewas dalam berbagai serangan bom dan penembakan lima tahun terakhir ini. Kelompok itu mengatakan mereka berjuang untuk mendirikan negara Islam di Nigeria Utara yang mayoritas warganya beragama Islam.
Video berdurasi 17 menit itu menunjukkan sekitar 100 siswi yang mengenakan pakaian dan jilbab berwarna hitam dan abu-abu, duduk di daerah pedesaan yang tidak diketahui lokasinya, sambil membaca ayat-ayat Al Qur’an dan melipat tangan seperti orang sholat.
Dalam video itu pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau mengklaim siswi-siswi tersebut telah “dibebaskan” dengan menjadi Muslim. Ia menambahkan siswi-siswi itu tidak akan dibebaskan hingga para pejuang Boko Haram yang dipenjara dibebaskan oleh pemerintah Nigeria.
Pemerintah Nigeria menahan ratusan tersangka militan Boko Haram di penjara.
Dirjen Badan Orientasi Nasional Nigeria, Mike Omeri mengatakan para pejabat sedang mempelajari situasi itu dan seluruh kemungkinan untuk membebaskan siswi-siswi yang hilang itu tetap terbuka.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan telah menyaksikan video itu dan tidak punya alasan untuk meragukan keotentikannya. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan Amerika mengikuti petunjuk Nigeria terkait tuntutan Boko Haram itu. Ia menambahkan kebijakan Amerika adalah menolak tuntutan tebusan apapun dari para penculik.
Jen Psaki juga mengatakan Amerika sedang mempelajari video itu untuk menemukan petunjuk yang bisa membebaskan para siswi tersebut.
Boko Haram menculik hampir 300 siswi dari sebuah sekolah di kota Chibok. Para militan mengancam akan menjual siswi-siswi itu ke pasar perdagangan manusia.
Amerika dan beberapa negara telah mengirim pakar militer dan inteljen ke Nigeria untuk membantu menemukan siswi-siswi itu.
Boko Haram dinilai bertanggungjawab terhadap ribuan korban tewas dalam berbagai serangan bom dan penembakan lima tahun terakhir ini. Kelompok itu mengatakan mereka berjuang untuk mendirikan negara Islam di Nigeria Utara yang mayoritas warganya beragama Islam.