Penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue di wilayah Santa Cruz, Bolivia membuat pihak berwenang waspada untuk mengatasi wabah tersebut, kata seorang dokter kepada Reuters pada Rabu (1/2), ketika penyakit itu mulai menyebabkan fasilitas kesehatan di negara itu kewalahan.
Pasien demam berdarah memenuhi tempat-tempat tidur di Rumah Sakit Japones, Santa Cruz, ketika orang-orang dengan gejala penyakit tersebut, termasuk anak-anak, berada di luar untuk menunggu giliran dirawat.
Rumah sakit itu menghadapi dua tantangan sekaligus: unit perawatan intensif yang penuh sesak sekaligus minimnya staf, mengingat sejumlah perawat dan dokter yang juga terinfeksi, kata Hector Solis, kepala departemen Pediatri di rumah sakit tersebut.
BACA JUGA: WHO: Lebih 1,6 Miliar Orang Terinfeksi Penyakit Tropis TerabaikanSebanyak 69 persen kasus demam berdarah di Bolivia tersebar di Santa Cruz. Dalam seminggu terakhir, tingkat infeksi meningkat dua kali lipat menjadi 697 kasus, menurut laporan media setempat.
Kasus demam berdarah di Bolivia biasanya memuncak pada musim hujan dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Virus itu tidak dapat ditularkan langsung dari manusia ke manusia.
Gejala penyakit itu biasanya muncul 14 hari setelah virus menginfeksi, di antaranya sakit kepala, muntah, nyeri otot dan kelelahan. [rd/rs]