Kota pantai Mumbai, di mana industri popular Bollywood India berpangkalan, terletak sangat jauh dari daerah pegunungan Kashmir, di mana penembakan lintas perbatasan antara tentara India dan Pakistan telah meningkat dalam beberapa pekan ini.
Tetapi sementara Bollywood menjadi seperti medan-tempur yang tampaknya mustahil di mana ketegangan India dan Pakistan sedang diuji, para pembuat film Bollywood telah berjanji untuk tidak menggunakan bintang film Pakistan setelah adanya ancaman kelompok garis-keras Hindu untuk menghentikan pemutaran dalam waktu dekat sebuah film yang dibintangi oleh seorang aktor Pakistan.
Pakistan pekan lalu melarang pemutaran film dan acara televisi India, yang mempunyai banyak penggemar di Pakistan.
Konfrontasi kebudayaan antara kedua negara Asia Selatan yang bersaingan itu menyusul penurunan hubungan mereka setelah serangan militant terhadap kamp militer di Kashmir India yang menewaskan 20 tentara.
Kontroversi mengenai apakah artis dari seberang perbatasan patut mendapat tempat dalam industri hiburan India yang maju pesat telah berpangkal pada film Hindi romantis yang dibuat oleh sutradara terkemuka Karan Johar yang akan mulai diputar Jumat ini, “Ae Hai Mushkil,” di mana aktor Pakistan Fawad Khan berperan.
film tersebut diberi lampu hijau akhir pekan lalu oleh partai politik kanan ekstrim, Maharashtra Navnirman Sena (MNS), yang sebelumnya mengancam untuk menyerang bioskop-bioskop yang memutar film tersebut hanya setelah sebuah badan industri perfilman setuju melarang bintang Pakistan di Bollywood.
“Demi kepentingan dan perasaan yang lebih besar rakyat dan tentara India dan seluruh negara, kami tidak akan menggunakan seorangpun artis Pakistan di masa depan,” kata Mukesh Bhatt, presiden Serikat Produser film dan Televisi India.
Walaupun sebelumnya pemerintah India telah memberi jaminan keamanan bagi pemutaran film itu, ancaman kekerasan oleh MNS tetap mengkhawatirkan para sutradara dan produser film. [gp]