Kandidat-kandidat utama dalam pemilihan presidendi Brazil saling berhadapan dalam sesi debat pada Minggu (28/8), di mana para kandidat saling tuduh satu sama lain mengenai korupsi dan ancaman pada demokrasi. Sesi debat tersebut merupakan sesi debat calon presiden yang pertama menjelang pemilihan umum pada Oktober mendatang.
Calon petahan dan kandidat dari kubu ekstrim kanan, Presiden Jair Bolsonaro, yang dikecam keras atas responsnya dalam menangani krisis COVID-19, dan serangan terhadap sistem pemungutan suara Brasil, berkampanye melawan mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang meninggalkan jabatan presiden dengan popularitas tinggi namun dipenjara selama 19 bulan sampai tuduhan penyuapan terhadap dirinya dibatalkan.
Bolsonaro mengatakan penentangnya dari kubu sayap kiri itu mengantarkan Brazil ke pemerintahan yang paling korup, dan mengutip skandal kontrak yang dijalankan oleh BUMN minyak Brazil, Petrobas, dalam perdebatan pertama yang diselenggarakan oleh Band TV itu.
Lula, lawan utama Bolsonaro dan merupakan presiden Brazil dari 2003 sampai 2010, mengatakan, pemerintahannya dikenang sebagai paling banyak berusaha mengurangi kemiskinan.
Survei saat ini menunjukkan Lula memimpin perolehan suara, unggul dua digit atas Bolsonaro, yang berulang kali menyerang sistem pemilihan elektronik Brasil, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa ia bisa mempertanyakan keabsahan pemilihan seandainya dirinya kalah. [jm/em]