Bolton: AS Tawarkan Perdagangan dan Bantuan ke Afrika

Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton (foto: dok).

Pemerintahan Presiden Trump telah membeberkan strategi barunya untuk Afrika dengan mengatakan, kepentingan dan prioritas AS harus diutamakan dalam semua urusan dengan benua itu.

Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton menjelaskan strategi baru itu di Washington, hari Kamis (13/12).

Dia mengatakan, hubungan perdagangan dan komersial harus menguntungkan kedua negara, AS dan Afrika. Dan menambahkan, AS tidak akan lagi memberi "bantuan tanpa pandang bulu" dan tidak akan lagi mendukung "misi penjaga perdamaian PBB yang tidak produktif, gagal, dan tidak bertanggung jawab."

"Kami akan mengarahkan pendanaan AS ke negara-negara penting dan sasaran-sasaran strategis khusus. Semua bantuan AS di benua itu akan diarahkan untuk memajukan kepentingan AS, dan membantu negara-negara Afrika bergerak menuju kemandirian," kata Bolton kepada hadirin di Heritage Foundation, sebuah lembaga think-tank yang konservatif.

Sebagian pidato Bolton juga membicarakan China, yang telah menginvestasikan puluhan miliar dolar di Afrika dalam dasawarsa terakhir, sebagian besar untuk proyek-proyek infrastruktur berskala besar.

Bolton mengatakan, China menggunakan pinjaman besar dan perjanjian yang tidak jelas untuk membuat Afrika "terjebak pada keinginan dan permintaan Beijing." Dia memberi kasus-kasus di Zambia dan Djibouti, di mana perusahaan-perusahaan China bersiap untuk mengambil alih perusahaan listrik negara dan pelabuhan utama, di masing-masing negara itui.

Tidak seperti China, Bolton mengatakan, AS akan mengusahakan perjanjian perdagangan bilateral dengan negara-negara Afrika yang membantu menyokong lapangan kerja Amerika dan memperluas akses ekspor AS, sementara mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di Afrika. (ps/ab)