Pihak berwenang di Pakistan, pada Selasa (8/3), mengatakan sedikitnya lima anggota pasukan keamanannya tewas dan sekitar 30 lainnya terluka ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan diri di dekat sebuah konvoi pemerintah di provinsi Baluchistan, Pakistan barat daya.
Pihak ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan di Kota Sibi tersebut. Insiden itu merupakan aksi bom bunuh diri yang kedua yang dilakukan kelompok teroris itu dalam kurun kurang dari satu minggu.
Pelaku meledakkan bomnya di sebuah jalan, hanya beberapa menit setelah rombongan Presiden Pakistan Arif Alvi melewati titik itu, demikian kata pejabat keamanan lokal.
BACA JUGA: Masjid Dibom di Pakistan, Sedikitnya 30 TewasTidak jelas apakah presiden merupakan sasaran dari serangan tersebut. Alvi kembali dari sebuah pesta budaya tahunan di sebuah tempat di dekatnya di mana ia menyampaikan pidato yang disiarkan di televisi tentang peningkatan serangan teroris di Baluchistan dan tempat-tempat lain di Pakistan baru-baru ini.
“Kami tahu bahwa senjata yang lebih canggih telah jatuh ke tangan teroris menyusul penarikan Amerika Serikat dari Afghanistan,” kata presiden.
Alvi mengatakan kepada saluran berita lokal DAWN bulan lalu bahwa “penarikan pasukan asing dari negara tetangga yang dilanda perang” telah mengarah ke situasi di mana senjata seperti kacamata untuk penglihatan malam hari dan senjata lainnya telah jatuh ke tangan teroris yang melancarkan serangan lintas perbatasan terhadap Pakistan.
Pada Jumat (5/3) lalu, seorang pelaku bom bunuh diri beraksi di dalam sebuah masjid kelompok Syiah yang merupakan kelompok minoritas di Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa di wilayah Pakistan barat laut.
Ledakan kuat itu menewaskan 63 orang dan melukai 200 orang lainnya. ISIS menyatakan bertanggung jawab atas pemboman itu, dengan mengatakan bahwa salah seorang anggotanya yang berasal dari Afghanistan adalah pelaku dalam aksi tersebut.
BACA JUGA: Bom Hantam Konvoi Polisi Pakistan, Sedikitnya 3 TewasSementara itu, pihak militer Pakistan, pada Selasa (8/3), mengatakan bahwa pasukannya telah menyerang persembunyian teroris di distrik Turbat, Baluchistan, dan baku tembak sengit terjadi di mana pasukan militer berhasil menewaskan tujuh teroris termasuk dua panglimanya. Serangan itu juga berhasil menyita sejumlah besar senjata dan amunisi.
Pemberontak yang berasal dari etnik Baluch secara rutin melakukan serangan terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Pakistan di provinsi itu. Bulan lalu pemberontak menewaskan paling sedikit 19 tentara dalam serangan yang terpisah.
Baluchistan merupakan sebuah kawasan yang kaya akan sumber daya alam, dan Khyber Pakhtunkhwa berbatasan langsung dengan Afghanistan, dimana afiliasi kawasan ISIS, IS-Khorasan bermarkas di wilayah tersebut.
Pemimpin dan anggota dari Taliban Pakistan yang dilarang dan menjadi buronan pemerintah Pakistan juga berlindung di sisi Afghanistan setelah melarikan diri dari operasi keamanan di Pakistan. Pejabat di Islamabad mengatakan unit militan menyiapkan serangan lintas perbatasan dari tempat mereka berlindung di Afghanistan. [jm/em]