Sebuah aksi pengeboman terhadap sebuah bus di pinggiran kota Damaskus pada Kamis (13/10) menewaskan 18 tentara Suriah dan melukai sedikitnya 27 orang lainnya, lapor media pemerintah Suriah yang mengutip sumber militer, sementara pertempuran di wilayah utara di negara itu meningkat.
Serangan serupa dalam beberapa tahun terakhir telah menewaskan dan melukai puluhan tentara di sejumlah wilayah yang dikuasai oleh pemerintah di negara yang dilanda perang itu. Pada Maret lalu, kelompok militan menyerang sebuah bus militer di dekat Palmyra di Suriah tengah, menewaskan 13 tentara dan melukai 18 lainnya.
Pihak berwenang Suriah pada masa lalu menyalahkan serangan-serangan semacam itu pada militan kelompok Negara Islam (ISIS) yang telah aktif di Suriah selatan dan tengah, meskipun kehilangan kendali teritorial di negara itu sejak 2019.
Di Suriah utara, anggota kelompok yang terkait dengan Al Qaeda merebut sebuah kota yang telah dikuasai oleh pejuang oposisi yang didukung Turki sejak 2018.
Penaklukan kota Afrin oleh anggota Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang merupakan kelompok pemberontak terkuat di wilayah barat laut yang dikuasai para pemberontak, terjadi setelah berlangsungnya pertempuran selama beberapa hari antara kelompok-kelompok pemberontak yang bersaing di daerah itu.
Respons Kemanusiaan Suriah, sebuah organisasi non-pemerintah di Suriah utara, mengatakan pertempuran terakhir menyebabkan empat warga sipil tewas dan 28 lainnya terluka, sementara sekitar 1.000 keluarga telah meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran di wilayah tersebut. [lt/rs]