Sebuah bom mobil meledak di ibu kota provinsi Logar, Afghanistan, menewaskan sedikitnya 17 orang dan mencederai puluhan lainnya, sebut para pejabat setempat yang berbicara kepada VOA. Mereka menyatakan pelaku serangan bom bunuh diri itu menargetkan iring-iringan pasukan keamanan di ibu kota provinsi, Pul-e-Alam.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid segera membantah keterlibatan kelompoknya, seraya mengatakan anggotanya tidak melakukan serangan itu, yang terjadi hanya beberapa jam sebelum berlakunya gencatan senjata tiga hari selama merayakan Iduladha yang ditetapkan Taliban.
BACA JUGA: Taliban Umumkan Gencatan Selama IduladhaPerayaan berlangsung mulai hari Jumat dan pemerintah Afghanistan memerintahkan pasukan keamanan agar menghentikan operasi terhadap pemberontak. Setelah salat Iduladha, Presiden Ashraf Ghani mengumumkan dalam pidato di televisi bahwa pemerintahnya sedang berupaya membebaskan hingga 5.000 anggota Taliban yang masih ditahan di penjara, sebagai respons atas pembebasan seluruh 1.000 personel keamanan Afghanistan dari tahanan pemberontak. Ini merupakan pertukaran tahanan yang diatur dalam perjanjian perdamaian AS-Taliban.
BACA JUGA: Presiden Afghanistan Pupuskan Harapan Dimulainya Perundingan dengan TalibanJuga Jumat, pihak berwenang Afghanistan menuduh ada penembakan melintas batas dari militer Pakistan yang menewaskan sedikitnya sembilan warga sipil dan mencederai 50 lainnya di kota perbatasan bagian selatan, Spin Boldak.
Panglima militer Afghanistan menyatakan bahwa ia telah memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan pembalasan, sehingga meningkatkan ketegangan.
Para pejabat Pakistan menyatakan bahwa ribuan orang Afghanistan berupaya menyeberang masuk ke Pakistan secara ilegal dari pos perbatasan di kawasan itu. Para pejabat Pakistan setempat mengukuhkan mereka melepaskan tembakan dari udara di sisi perbatasan mereka. Tidak ada pernyataan dari Pakistan mengenai tembakan melintas batas. [uh/ab]