Sedikitnya delapan orang tewas akibat bom mobil pada Sabtu (30/10) di kota Aden, Yaman selatan, kata para pejabat. Ledakan itu adalah yang terbaru menghantam Aden, pusat dari pemerintahan yang diakui secara internasional.
Ledakan itu terjadi di dekat pos pemeriksaan di luar bandara internasional Aden di kawasan Khormaksar, pada sore hari, tambah mereka. Setidaknya 11 lainnya terluka, menurut para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang memberi keterangan kepada media.
Ledakan itu merusak bangunan dan warung internet di kawasan tersebut. Rekaman yang beredar secara online menunjukkan ambulans dengan sirene meraung bergegas ke lokasi.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, sementara otoritas keamanan di Aden mengatakan penyelidikan sedang berlangsung. Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed menyebut ledakan itu sebagai “serangan teroris.”
Kota pesisir itu telah diguncang oleh beberapa ledakan dalam beberapa tahun terakhir, yang diduga dilakukan oleh afiliasi lokal al-Qaeda dan kelompok ISIS. Pemberontak Houthi yang didukung Iran juga telah menarget kota itu dengan rudal balistik dan drone bermuatan bahan peledak.
Aden telah menjadi pusat pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi sejak pemberontak Houthi yang didukung Iran mengambil alih ibu kota, Sanaa, pada tahun 2014 yang memicu perang saudara Yaman.
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi mulai terlibat perang pada Maret 2015, dengan dukungan AS, untuk mencoba mengembalikan pemerintah Yaman ke tampuk kekuasaan. Meski serangan lewat udara dan pertempuran darat tanpa henti, perang itu sebagian besarnya menemui jalan buntu, dan menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Sementara itu, Houthi pada hari Sabtu (30/10) menembaki lingkungan perumahan Camp di pinggiran kota Taiz yang dikuasai pemerintah, menewaskan sedikitnya tiga anak dari keluarga yang sama.
BACA JUGA: Bom Target Pejabat Yaman, Sedikitnya 6 TewasMoammar al-Iryani, menteri informasi di pemerintahan yang diakui secara internasional, mengatakan, setidaknya enam orang terluka, dan mengunggah foto-foto anak-anak yang terluka.
Kantor berita SABA yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa Houthi menembakkan peluru howitzer yang mendarat di lingkungan itu.
Tidak ada tanggapan langsung dari Houthi.
Penembakan itu adalah serangan terbaru oleh Houthi yang didukung Iran, yang menimbulkan korban warga sipil. Pada Kamis (28/10), rudal balistik Houthi menyerang sebuah lingkungan permukiman di Provinsi Marib, menewaskan setidaknya 11 warga sipil dan melukai 16 lainnya. [rd/ah]