Sebuah bom pinggir jalan meledak di bagian selatan Afghanistan, Rabu (1/4), menewaskan sedikitnya delapan warga sipil, termasuk enam anak.
Semua korban tewas itu berasal dari satu keluarga, kata juru bicara Kepolisian Provinsi Helmand, Zaman Hamdard. Keluarga tersebut, menurut Hamdard, baru saja meninggalkan sebuah distrik di Helmand dan sedang dalam perjalanan ke Greshk, ketika bom itu menghantam mobil mereka. Dua orang lain anggota keluarga itu terluka, katanya.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, baik Taliban dan ISIS aktif di propvinsi itu.
Pada Selasa (31/3), Taliban mengirim tim teknis beranggotakan tiga orang ke Kabul untuk mengawasi pembebasan tahanan Taliban sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian yang ditandatangani kelompok pemberontak itu dengan AS pada akhir Februari. Kesepakatan itu mengharuskan pemerintah Afghanistan membebaskan 5.000 anggota Taliban yang ditahan sebagai imbalan Taliban membebaskan 1.000 personil pemerintah dan tentara Afghanistan yang mereka tahan. Kesepakatan itu seharusnya juga diikuti pembicaraan internal antara warga Afghanistan, termasuk Taliban.
Kabul mengatakan, Rabu (1/4), pembicaraan antara pemerintah dan tim teknis Taliban akan berlanjut di bawah pengawasan Komite Palang Merah Internasional, meski hingga saat ini belum ada kejelaskan kapan pembebasan tahanan akan dimulai. [ab/uh]