Sebuah bom pinggir jalan menewaskan tujuh karyawan perusahaan minyak yang berangkat kerja dalam sebuah bus yang penuh sesak di kota terbesar di Afghanistan Utara, kata seorang pejabat dan korban selamat, hari Selasa.
Meskipun Taliban mengklaim telah meningkatkan keamanan nasional sejak merebut kembali kekuasaan pada Agustus tahun lalu, sejak itu telah terjadi sejumlah ledakan bom dan serangan – banyak di antaranya diklaim oleh cabang lokal dari kelompok ISIS.
Seorang pejabat polisi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ledakan hari Selasa itu terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat (9.30 WIB) di Mazar-i-Sharif, sebuah kota kuno yang terkenal dengan masjid birunya yang indah.
“Saya sedang membaca Alquran di layar ponsel saya dan ada ledakan,” kata Azim, penyintas yang kaki kanannya terluka oleh pecahan peluru, kepada AFP.
Mohammad Hanif, yang juga terluka dalam ledakan tersebut, mengatakan ada sekitar 52 orang di dalam bus saat itu.
Tujuh orang tewas dan enam lainnya luka-luka menurut Asif Waziri, juru bicara departemen kepolisian provinsi Balkh. “Bom itu diletakkan di gerobak di pinggir jalan. Diledakkan saat bus lewat,” katanya.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab atas ledakan itu.
Sedikitnya 19 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka sebelumnya bulan ini akibat ledakan di sebuah madrasah di Aybak, sebelah tenggara Mazar-i-Sharif. [lt/uh]