Selama beberapa pekan terakhir, pasangan suami istri Gulistan dan Alparslan Atas mengatakan tak sabar menunggu hari Minggu datang.
Minggu adalah hari ketika seorang terpidana kejahatan mengunggah videonya yang menarik perhatian rakyat Turki di dalam dan luar negeri.
"Saya menunggu dalam kegembiraan setiap pekannya," kata Gulistan Atas, 38 tahun, yang menonton pertunjukan bersama keluarganya di Istanbul. Ia ingin tahu apa lagi yang akan diungkapkan Sedat Peker, bos mafia yang buron dan kini menjadi sensasi media sosial itu.
Peker (49) membeberkan berbagai borok yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, sejumlah anggota partai berkuasa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang pernah secara terbuka didukungnya. Borok-borok yang menarik perhatian banyak warga Turki sangat beragam, mulai dari dugaan perdagangan narkoba, pembunuhan yang ditutup-tutupi hingga transfer senjata ke kelompok-kelompok militan Islam.
"Sama seperti The Godfather dan Scarface yang terpatri dalam ingatan semua orang, kini Sedat Peker ada di benak semua orang," kata Alparslan Atas, 41 tahun, suami Gulistan.
Dalam video-videonya yang berdurasi satu jam dari markasnya di Dubai, Peker secara periodik membeberkan tuduhan-tuduhan yang sulit dibuktikan untuk mempermalukan tokoh-tokoh politik yang diklaimnya telah memperlakukannya secara keliru.
Video-video mingguannya yang diunggahnya di YouTube itu telah dilihat lebih dari 50 juta kali, menyebabkan kegemparan, meningkatkan kekhawatiran atas korupsi di negara dan membuat para pejabat bersikap defensif.
Video-video itu juga mengungkap dugaan keretakan antara faksi-faksi yang bersaing di dalam partai yang berkuasa dan menambah masalah Erdogan yang saat ini sedang kesulitan mengatasi penurunan ekonomi dan pandemi virus corona.
Mengenakan kemeja dengan beberapa kancing terbuka, Peker dalam video-video itu mengejek lawan-lawannya dari belakang meja yang tampak menunjukkan beberapa catatan, tasbih, dan buku-buku yang disusun rapi, termasuk The Godfather yang ditulis Mario Puzo. Ia juga bersumpah akan menjatuhkan mereka dengan menggunakan tidak lebih dari tripod dan kamera.
Video-video awalnya menarget mantan menteri dalam negeri Mehmet Agar dan putranya, Tolga, seorang anggota parlemen dari partai yang berkuasa, yang dituduh Peker memerkosa seorang mahasiswa jurnalisme Kazakh dan kemudian menutupi pembunuhannya sebagai bunuh diri.
Mehmet Agar, kata Peker, menyalahgunakan marina mewah untuk operasi perdagangan narkoba.
Video-video berikutnya melontarkan tuduhan terhadap putra mantan perdana menteri Binali Yildirim, yang menurut Peker terlibat dalam penyelundupan narkoba, dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu yang diduga mengkhianati Peker setelah ia membantu menteri itu mengalahkan faksi saingannya dalam partai yang berkuasa.
Semua orang yang dituding Peker membantah pernyataan bos mafia itu.
Dalam sebuah klaimnya yang mengejutkan, Peker mengatakan bahwa mantan penasihat keamanan Erdogan yang dituduh memimpin pasukan paramiliter, telah mengirim senjata ke militan terkait Al-Qaida di Suriah.
BACA JUGA: Bos Mafia Tuding Erdogan Persenjatai dan Danai Jihadis di SuriahErdogan belum menanggapi klaim tersebut meskipun pemerintah di masa lalu telah membantah tuduhan bahwa mereka memiliki kelompok jihadis bersenjata dan memenjarakan jurnalis yang pertama kali melaporkan hal itu.
Erdogan mengabaikan video-video Peker selama berpekan-pekan, tetapi tiba-tiba bicara pada 26 Mei dan membantah tuduhan-tuduhan pemimpin mafia itu sebagai konspirasi melawan Turki.
Partai-partai oposisi, sementara itu, telah memanfaatkan tuduhan-tuduhan untuk menuntut pengunduran diri tokoh-tokoh yang terlibat serta penyelidikan parlemen dan peradilan atas tuduhan-tuduhan tersebut.
Partai yang berkuasa dan sekutu-sekutu nasionalisnya telah memblokir usaha oposisi untuk menggelar penyelidikan parlemen atas klaim-klaim Peker itu serta tuduhan penyelundupan senjata. Pihak berwenang telah mengeluarkan surat perintah baru untuk penangkapan Peker.
Can Selcuki adalah direktur Turkiye Raporu, sebuah lembaga jajak pendapat yang melacak opini publik di Turki.
Berdasarkan penelitian kualitatif pada ribuan komentar yang diposkan di bawah video YouTube Peker, Selcuki mengatakan popularitas bos mafia melonjak karena adanya kebutuhan informasi.
"Sepertinya, menurut saya, orang-orang menanyakan pertanyaan ini ke orang tersebut (Peker) karena mereka tidak bisa mendapatkan jawaban di tempat lain. Dan ini menunjukkan bahwa ada permintaan yang meningkat akan transparansi yang lebih besar di kalangan masyarakat Turki," kata Selcuki.
Pada bulan April, sebuah operasi keamanan diluncurkan terhadap kelompok Peker, yang menyebabkan penangkapan sekitar 60 rekannya. Rumahnya di Istanbul juga digeledah.
Peker menyatakan bahwa dia terpaksa berbicara setelah istri dan dua putrinya diduga dianiaya dan dipermalukan selama penggerebekan polisi ke rumah mereka. [ab/uh]