Bos tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Jumat (2/6), geram dengan pasukan pro-Moskow yang disebut mencoba meledakkan para anak buahnya. Prighozhin sendiri terlibat pertikaian dengan para petinggi militer pada beberapa bulan terakhir.
Pasukan Grup Wagner di bawah komando Prigozhin sebagian besar mundur dari Kota Bakhmut, Ukraina timur, yang sebagian besar mereka rebut bulan lalu setelah memakan banyak korban, dan menyerahkan posisi mereka kepada pasukan Rusia.
Prigozhin, menulis di Telegram, mengatakan anak buahnya telah menemukan belasan lokasi di daerah belakang tempat pejabat Kementerian Pertahanan menanam berbagai alat peledak, termasuk ratusan ranjau anti-tank. Ketika ditanya mengapa ranjau-ranjau itu ditanam di sana, para pejabat mengatakan itu adalah perintah dari atasan mereka.
BACA JUGA: Kelompok Tentara Bayaran Rusia Wagner Mulai Tarik Pasukannya dari Bakhmut“Tidak perlu menanam amunisi untuk menghalangi musuh, karena (area yang dimaksud) berada di area belakang. Oleh karena itu, kami dapat berasumsi bahwa ranjau ini dimaksudkan untuk menghadapi unit Wagner yang bergerak maju,” ujarnya.
Tidak ada amunisi dan ranjau yang meledak dan dan tidak ada yang terluka, katanya, menambahkan, "Kami menganggap ini adalah upaya cambuk publik."
Kementerian Pertahanan Rusia belum dapat dimintai komentar.
Prigozhin, yang sering mengeluhkan anak buahnya tidak diberi cukup amunisi untuk menyerang Bakhmut, mengatakan pada Rabu (31/5) bahwa dia meminta jaksa untuk menyelidiki apakah pejabat senior pertahanan Rusia telah melakukan "kejahatan" sebelum atau selama perang di Ukraina. [ah/ft]