Burkina Faso Berlakukan Jam Malam untuk Bantu Perangi Jihadis

Petugas kepolisian berpatroli di tengah aksi protes yang menuntut pemerintah untuk lebih memberi perhatian pada kondisi kemananan di Burkina Faso. Aksi tersebut berlangsung di Ouagadougou, Burkina Faso, pada 3 Juli 2021. (AFP/Olympia De Maismont)

Burkina Faso telah memberlakukan jam malam di wilayah utara dan sebagian wilayah timur tengah negara itu untuk membantu perang melawan jihadis, demikian menurut dokumen resmi yang diperoleh kantor berita AFP pada Minggu (5/3).

Pemberontakan yang berlangsung lama di negara Sahel yang miskin itu telah menyebabkan ribuan warga sipil, polisi dan tentara tewas dan memaksa lebih dari dua juta orang mengungsi.

"Dalam rangka memerangi aksi teror, jam malam diberlakukan mulai pukul 22.00 hingga 05.00 pagi di seluruh wilayah regional mulai Jumat 3 Maret hingga Jumat 31 Maret," demikian surat Sekretaris Jenderal Kegubernuran Utara, Kouilga Albert Zongo.

BACA JUGA: Serangan Jihadis di Burkina Faso, Sedikitnya 51 Orang Tewas

Jam malam itu melarang pergerakan orang dan penggunaan kendaraan roda dua dan empat.

Zongo mengatakan jam malam itu akan membantu tentara di wilayah yang berbatasan dengan Mali, di mana pemberontakan merebak pada tahun 2015.

Jam malam, pada bulan Maret juga diberlakukan di provinsi Koulpelogo, berdasarkan komunike administratif dari komisi tinggi di daerah dekat Ghana dan Togo, serta wilayah utara tengah, Bam. [my/jm]