Burma dan badan nuklir PBB IAEA telah menandatangani perjanjian yang memberi tim inspeksi PBB akses lebih luas ke berbagai fasilitas nuklir Burma.
Perjanjian itu, disebut Protokol Tambahan, ditandatangani Selasa oleh Menteri Luar Negeri Burma Wunna Maung Lwin dan direktur IAEA Yukiya Amano.
Langkah ini akan membantu menjernihkan kecurigaan bahwa Burma pernah berusaha membuat senjata nuklir pada semasa pemerintahan militer negara itu yang berakhir tahun lalu.
U Ye Htut, jurubicara Presiden Burma Thein Sein, mengatakan kepada VOA siaran bahasa Burma bahwa perjanjian itu akan sangat bermanfaat.
Burma, yang masuk traktat Non-Proliferasi Nuklir tahun 1992, sudah mendapat bantuan dari IAEA dalam berbagai hal seperti penghitungan dan pengawasan materi nuklir, dan penggunaan radiasi untuk tujuan medis dan pertanian.
Langkah ini akan membantu menjernihkan kecurigaan bahwa Burma pernah berusaha membuat senjata nuklir pada semasa pemerintahan militer negara itu yang berakhir tahun lalu.
U Ye Htut, jurubicara Presiden Burma Thein Sein, mengatakan kepada VOA siaran bahasa Burma bahwa perjanjian itu akan sangat bermanfaat.
Burma, yang masuk traktat Non-Proliferasi Nuklir tahun 1992, sudah mendapat bantuan dari IAEA dalam berbagai hal seperti penghitungan dan pengawasan materi nuklir, dan penggunaan radiasi untuk tujuan medis dan pertanian.