Buron Pemimpin Milisi Brazil Menyerah pada Polisi 

ILUSTRASI - Bus meninggalkan Akademi Nasional Kepolisian Federal di Brasilia, Brazil, 10 Januari 2023. (REUTERS/Amanda Perobelli)

Pemimpin kelompok paramiliter terkenal di Brazil, yang diburu karena berbagai jenis kejahatan, menyerahkan diri kepada polisi pada Minggu, kata otoritas setempat.

Pimipinan kelompok paramiliter terbesar di negara bagian Rio de Janeiro itu, Luis Antonio da Silva Braga, yang lebih dikenal dengan sebutan Zinho, telah melarikan diri sejak 2018 dan merupakan subyek dari setidaknya satu lusin perintah penangkapan yang beredar, menurut pernyataan polisi yang disampaikan pada Minggu.

Zinho telah ditunjuk sebagai musuh masyarakat nomor satu di negara bagian itu.

Dia menyerahkan diri kepada polisi federal di bagian tenggara kota Rio pada Minggu dan telah ditahan, tambah pernyataan itu.

Gambar selebaran yang dirilis oleh Polisi Federal Brazil ini menunjukkan Luis Antonio da Silva Braga, alias "Zinho", yang menyerah kepada polisi di Rio de Janeiro, Brazil, 24 Desember 2023. (Handout / POLISI FEDERAL BRAZIL / AFP)

Menteri Kehakiman, Flavio Dino di media sosial memuji penahanan pada Minggu itu sebagai keamanan dalam pertempuran melawan kelompok kriminal.

Kelompok milisi mulai bermunculan sekitar empat dekade lalu dari jajaran mantan polisi, tentara, pemadam kebakaran dan sipir penjara sebagai unit pertahanan diri melawan ancaman yang muncul dari geng-geng narkoba, di kota yang terkenal karena pantai-pantainya yang indah tetapi juga oleh kejahatan kekerasannya.

Awalnya bertujuan baik, kelompok ini kemudian mulai melakukan pemerasan uang perlindungan dari sektor bisnis dan mengambil kendali penyediaan layanan kepada penduduk Rio yang miskin.

Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, mereka berkembang dalam bisnis perdagangan narkoba dan pencucian uang.

Kelompok milisi mengendalikan lebih dari separuh kawasan Rio, memaksakan penerapan teror di lingkungan yang miskin, yang menjadi rumah bagi lebih dari dua juta warga, menurut sebuah penelitian pada 2020 yang dilakukan konsorsium berbagai universitas, platform pemantau daring dan saluran pengaduan anti kejahatan milik pemerintah.

Pada Oktober, pembunuhan terhadap keponakan sekaligus letnan dari kelompok Zinho oleh polisi, mendorong anggota milisi membakar 35 bus dan kabin masinis kereta api di Rio.

Pada bulan yang sama, milisi dituduh atas pembunuhan tergadap tiga dokter yang mengunjungi Rio untuk sebuah konferensi, setelah salah satunya secara keliru dianggap sebagai pemimpin dari kelompok musuh. [ns/jm]