Bursa Saham Global Melonjak Setelah Terpuruk 

Bursa Saham New York, 23 Maret 2020. (Foto: John Nacion/STAR MAX/IPx)

Pasar saham utama di New York, Selasa (24/3), membuka hari perdagangan dengan kenaikan sekitar 6 persen, tetapi naik lebih tinggi lagi pada perdagangan sore.

Lantai perdagangan di Bursa Saham New York telah ditutup selama pandemi virus corona, dan semua perdagangan sekarang dilakukan secara elektronik.

Bursa saham di seluruh dunia telah terpukul sementara satu demi satu pemerintah berjuang untuk membendung momok virus corona yang mematikan.

Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump selama masa jabatannya di Gedung Putih telah memuji diri sendiri lewat cuitan di Twitter tentang nilai-nilai saham yang terus naik dan keuntungan pada rekening tabungan milik para pekerja Amerika yang dikaitkan dengan saham. Keuntungan selama lebih dari tiga tahun kepresidenan Trump mencapai puncaknya sekitar empat minggu lalu, ketika Indeks Dow Jones Industrial Average untuk 30 saham blue-chip di Amerika ditutup pada level tertinggi, yakni 29.348.

Perdagangan pada Senin (23/3) ditutup 18.592, yang berarti bahwa Dow telah turun lebih dari 36 persen. Penurunan itu menghapus semua keuntungan di pasar sejak Trump menjabat pada awal 2017. Walaupun demikian, Presiden Trump tetap optimis bahwa pasar saham akan pulih. [lt/pp]