Burundi Larang Siaran VOA, BBC Menjelang Referendum

Presiden Burundi Pierre Nkurunziza dalam perayaan hari kemerdekaan di Bujumbura, 1 Juli 2017. (Foto: dok). Pemerintah telah menangguhkan siaran VOA dan BBC selama enam bulan.

Burundi telah mengumumkan larangan siaran selama enam bulan bagi Voice of America (VOA) dan BBC, dua pekan sebelum negara itu melakukan pemungutan suara mengenai rencana amendemen konstitusi, termasuk perubahan dalam pembatasan masa jabatan presiden.

Larangan itu diumumkan hari Jumat (4/5) oleh Dewan Komunikasi Nasional Burundi, yang menuduh VOA dan BBC melanggar hukum yang mengatur media dan terlibat dalam “perilaku tidak etis.” Pernyataan itu menyebutkan larangan akan berlaku mulai Senin mendatang.

VOA memiliki dua pemancar FM di Burundi yang kemungkinan besar akan ditutup jika pemerintah melanjutkan larangan itu. Akan tetapi para pendengar masih dapat menyimak VOA melalui siaran gelombang pendek, internet, atau pemancar FM di negara tetangga, Kongo atau Rwanda.

Burundi akan menyelenggarakan referendum konstitusi pada 17 Mei, yang akan memperpanjang masa jabatan presiden dari lima menjadi tujuh tahun. Konstitusi akan terus membatasi presiden untuk berkuasa dua masa jabatan saja. Tetapi para pendukung presiden yang sekarang berkuasa, Pierre Nkurunziza menyatakan dukungan mereka akan mengubah konstitusi dan membuatnya dapat mencalonkan diri untuk dua masa jabatan berikutnya.

Nkurunziza telah memimpin negara di Afrika Tengah itu sejak 2005.

Amerika Serikat mengecam keras presiden karena mengincar masa jabatan ketiga pada tahun 2015, dan baru-baru ini mengecam tindak kekerasan dan intimidasi yang diduga dilakukan terhadap para penentang referendum konstitusi itu. [uh]