Sekelompok orang bersenjata telah menyergap sebuah bus yang membawa militer Suriah di timur negara itu, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lainnya, kata sejumlah aktivis oposisi, Jumat (11/8).
Serangan Kamis (10/8) malam diyakini dilakukan oleh anggota kelompok ISIS yang sel-sel tidurnya di beberapa bagian Suriah masih melakukan serangan mematikan meski mengalami kekalahan pada tahun 2019.
Kelompok Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan 23 tentara Suriah tewas dan 10 lainnya terluka dalam serangan di sebuah jalan bergurun dekat kota Mayadeen di provinsi Deir el-Zour yang berbatasan dengan Irak.
Kelompok aktivis lain yang meliput berita di Suriah Timur mengatakan 20 tentara tewas dan lainnya luka-luka.
Kantor berita negara pemerintah SANA, mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa serangan Kamis malam itu "membunuh dan melukai sejumlah tentara." Kantor berita itu tidak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk jumlah korban.
BACA JUGA: AS Imbau Rusia Setop 'Perilaku Tak Bertanggung Jawab' di SuriahISIS menguasai sebagian besar Suriah dan Irak di mana mereka mendeklarasikan kekhalifahan pada Juni 2014. Bertahun-tahun kemudian mereka mulai kehilangan wilayah-wilayah kekuasaannya dan dikalahkan di Irak pada 2017 dan dua tahun kemudian di Suriah.
Para pakar yang mengamati kelompok itu mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan jika serentetan serangan baru menandai kebangkitan baru para ekstremis yang pernah memerintah jutaan orang di Suriah dan Irak dengan ter
Pekan lalu, ISIS mengumumkan kematian pemimpinnya yang kurang dikenal di Suriah, Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurayshi -- yang memimpin organisasi ekstremis itu sejak November -- dan menunjuk penggantinya. Ia adalah orang keempat yang dibunuh sejak pendirinya Abu Bakr al-Baghdadi dibunuh pada 2019 oleh pasukan AS di barat laut Suriah. [ab/uh]