Keputusan oleh dewan pemilu utama Turki untuk mendiskualifikasi puluhan calon, termasuk tujuh calon yang didukung partai politik utama Kurdi dalam pemilu parlemen bulan Juni mendatang, telah memicu demonstrasi yang diwarnai kekerasan dan ancaman pemboikotan pemilu.
Para calon dari suku Kurdi itu didiskualifikasi karena secara hukum tidak memenuhi syarat karena didapati terpidana karena melakukan kegiatan politik yang terlarang. Partai Perdamaian dan Demokrasi/ BDP yang pro Kurdi menanggapinya dengan mengancam akan memboikot pemilu itu.
Keputusan dewan pemilu itu memicu bentrokan di Istanbul dan kota Diyarbakir, Turki tenggara yang mayoritas penduduknya orang Kurdi, antara polisi dan demonstran yang marah karena larangan terhadap calon orang Kurdi itu. Polisi menanggapinya dengan gas air mata dan semprotan air.
BDP mendaftarkan para calonnya sebagai independen untuk menghindari peraturan yang mengharuskan partai-partai politik memperoleh sekurangnya 10 persen suara untuk bisa terpilih di parlemen.