California, negara bagian yang terpadat penduduknya di Amerika, akan memulai tahap pertama untuk dibuka kembali pekan ini. Peraturan tinggal di rumah telah berhasil menekan angka penularan COVID-19 menjadi relatif rendah di negara bagian itu, tetapi pengujian untuk virus ini masih tertinggal. Inisiatif baru oleh Gubernur dan penyedia layanan kesehatan berupaya mengubahnya dengan cepat.
California adalah negara bagian pertama yang memberlakukan peraturan tinggal di rumah, dan langkah awal ini dipuji karena menghentikan lonjakan virus yang mematikan itu. Namun negara bagian ini terlambat dalam pengujian. California punya hampir 40 juta penduduk, negara bagian ini hanya menguji lebih sedikit penduduknya dibanding hampir semua negara bagian lainnya.
Persaingan untuk mendapat alat pengujian dan perlindungan pribadi yang langka telah menghambat pengujian. Ketika ada persediaan, Gubernur California Gavin Newsom dengan cepat meningkatkan pengujian.
“Kami kini menguji sekitar 20.000 tes sehari dan kami akan mencapai 25.000 tes dalam waktu dekat, dan kemudian akan naik lagi mencapai 60 sampai 80 ribu," katanya.
BACA JUGA: Bisnis-bisnis AS Pangkas 20,2 Juta Pekerjaan Bulan AprilPakar kesehatan setuju bahwa dibukanya kembali kegiatan secara aman memerlukan data yang memberi keterangan pengujian virus secara meluas.
Penyedia layanan kesehatan umum dan swasta di seluruh negara bagian ini dengan cepat dikerahkan.
Rumah sakit Kaiser Permanente memberi sarana pengujian yang besar melalui online dalam waktu singkat.
Dokter Stephen Parodi, Pemimpin Penyakit Menular Nasional dari Kaiser Permanente mengatakan, “Kami membuka laboratorium seluas 650 meter persegi untuk tempat melakukan pengujian selama empat setengah hingga lima minggu. Kami punya kapasitas untuk melakukan sekitar sepuluh ribu tes per hari.”
Tetapi untuk melaksanakan pengujian dalam skala besar, terhambat oleh hal-hal kecil. Sejauh ini, sebagian besar pengujian telah dipusatkan pada orang-orang yang menunjukkan gejala-gejala penularan dan mereka yang berhubungan dengan orang yang terjangkit, dengan menggunakan sampel yang diambil dari hidung atau tenggorokan. Tetapi ada juga tes antibodi darah yang bisa mengetahui apakah seseorang terkena virus tanpa menunjukkan gejala, informasi yang mungkin penting untuk membuka kembali kegiatan di masyarakat.
Untuk pertama kalinya di Amerika, setiap penduduk di kota pedesaan Bolinas, California, tes COVID-19 diberikan secara gratis dikelola oleh para peneliti dari University of California, San Francisco.
Direktur Pengujian Kedokteran University of California, San Francisco mengatakan, “Kami ingin mengetahui jejak virus di komunitas kami dan menggunakan informasi itu untuk memahami lebih baik penyebarannya di masyarakat."
Baik pengetesan yang dilakukan melalui usapan hidung maupun tes antibodi darah dilakukan atas lebih dari 1.800 orang, hampir semua warga di kota itu.
Banyak tempat-tempat pengujian baru bagi penduduk California berada di daerah perkotaan yang berisiko tinggi serta daerah pedesaan yang punya perawatan kesehatan terbatas. Meskipun begitu, para pejabat mengakui, jalan yang akan ditempuh masih panjang. [ps/ii]