Seorang pengacara yang bekerja untuk para calon pengungsi Amerika Tengah menyatakan dia tidak percaya dengan pernyataan pihak berwenang AS yang mengatakan tidak dapat memproses lebih banyak pencari suaka di perbatasan San Diego hingga kasus-kasus yang masih ada terselesaikan.
Pengacara Nicole Ramos mengatakan dalam konferensi pers, Jawatan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengetahui para migran itu akan tiba di perbatasan AS-Meksiko itu pada Minggu (29/4) dan badan itu tidak menyiapkan petugas dan sumber daya yang memadai.
Meskipun begitu, sekitar 200 orang berencana untuk menyerahkan diri kepada para petugas perbatasan dan meminta suaka,terus berjalan menuju pos penyeberangan San Ysidro, di San Diego.
Pejabat AS mengatakan, pos penyeberangan tersibuk itu hanya dapat menampung sekitar 300 orang untuk diproses. Rombongan migran itu mendapat sorotan setelah Presiden Donald Trump dan anggota kabinetnya menyebutnya sebagai ancaman bagi Amerika.
Para pejabat AS mengatakan pos perbatasan di San Diego itu telah mencapai kapasitas penuh bahkan sebelum calon migran Amerika Tengah itu mulai menyerahkan diri untuk minta suaka.
Sebuah pernyataan Jawatan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, Minggu, mengatakan pos penyeberangan itu hanya bisa menerima tambahan orang, jika ruang dan sumber daya tersedia. [ps/ii]