Calon Presiden Stubb Ingin Lihat Finlandia “Berada di dalam Inti NATO”

  • Associated Press

Kandidat presiden Finlandia Alexander Stubb saat menghadiri acara perayaan pemilu di Helsinki, Finlandia, pada 11 Februari 2024. (Foto: Lehtikuva/Emmi Korhonen via Reuters)

Mantan Perdana Menteri Alexander Stubb, yang diproyeksikan akan memenangkan pemilihan presiden Finlandia pada hari Minggu (11/2), mengatakan ia ingin melihat negara itu "berada di dalam inti NATO".

Finlandia menjadi anggota ke-31 NATO pada bulan April tahun lalu setelah bergabung dengan aliansi ini pasca invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Dalam pemilihan presiden pada hari Minggu, para pemilih memberikan suara mereka kepada seorang pemimpin yang tugas utamanya adalah mengarahkan kebijakan luar negeri dan keamanan negara itu setelah menjadi anggota NATO. Tidak seperti kebanyakan negara Eropa, presiden Finlandia memegang kekuasaan eksekutif dalam merumuskan kebijakan luar negeri dan keamanan bersama dengan pemerintah, terutama yang berhubungan dengan negara-negara di luar Uni Eropa – seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China.

Kepala negara itu juga memimpin sektor militer, hal yang sangat penting dalam lingkungan keamanan Eropa saat ini dan di tengah situasi geopolitik Finlandia yang telah berubah.

BACA JUGA: Trump Ancam akan Dorong Rusia Serang Anggota NATO yang Mangkir Bayar

"Saya ingin melihat Finlandia berada di inti NATO. Bahwa kami adalah penyedia keamanan, bukan konsumen keamanan. Bahwa kami memiliki dukungan yang teguh dan kuat, pertahanan dalam aliansi dengan perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia," kata Stubb kepada para wartawan dalam konferensi pers pada hari Minggu. Pernyataan itu disampaikannya tak lama setelah lembaga penyiaran publik Finlandia, YLE, memproyeksikan bahwa ia akan memenangkan pemilihan presiden.

"Muncul banyak ekspektasi terhadap kami sebagai anggota NATO, dan media internasional akan tahu bahwa kami memiliki salah satu pertahanan terkuat di Eropa dan dalam hal ini kami adalah aset keamanan bagi NATO," lanjutnya.

YLE memproyeksikan kandidat kanan-tengah dari Partai Koalisi Nasional yang konservatif itu akan menang dengan meraih 51,4% suara. Sementara kandidat independen yang juga mantan Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto dari kelompok kiri-hijau akan meraih 48,6% suara.

Prediksi YLE, yang sangat akurat pada pemilu-pemilu sebelumnya, merupakan model matematis yang dihitung berdasarkan surat suara yang masuk sebelumnya dan sejumlah suara pada hari Minggu, yang diambil dari data resmi Pusat Pendaftaran Resmi.

Exit poll pada umumnya tidak digunakan di Finlandia.

BACA JUGA: Viktor Orban: Duri dalam Daging Uni Eropa

Menurut proyeksi tersebut, Stubb – yang pernah menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 2014-2015 dan menduduki beberapa posisi kabinet lainnya – akan menjadi presiden ke-13 Finlandia sejak negara Nordik tersebut merdeka pada tahun 1917.

Stubb, yang berusia 55 tahun, dan Haavisto, yang berusia 65 tahun, merupakan pesaing utama dalam pemilihan di mana lebih dari 4 juta pemilih yang memenuhi syarat memilih penerus Presiden Sauli Niinistö yang sangat populer. Masa jabatan kedua Niinistö akan berakhir Maret mendatang.

Niinistö tidak memenuhi syarat untuk dipilih kembali.

Pemilihan ulang pada hari Minggu itu digelar karena tidak ada satu pun dari sembilan kandidat awal yang meraih lebih dari setengah suara pada pemilu putaran pertama pada 28 Januari lalu. Ketika itu, Stubb berada di posisi teratas dengan 27,3% suara dan Haavisto menjadi runner-up dengan 25,8% suara. [em/ns/rs]