Cari Anggota Keluarga, Ribuan Warga Suriah Serbu Penjara Militer Saydnaya

Orang-orang berdiri di luar penjara militer Saydnaya yang terkenal, tepat di utara Damaskus, Suriah, Senin, 9 Desember 2024. Massa berkumpul untuk memasuki penjara tersebut setelah ribuan narapidana dibebaskan menyusul penggulingan rezim Bashar al-Assad. (Hussein Malla/AP)

Amnesty International dan kelompok HAM lain mengatakan puluhan orang dieksekusi secara diam-diam setiap minggunya di Saydnaya, dan memperkirakan sedikitnya 13.000 warga Suriah tewas terbunuh antara tahun 2011 dan 2016.

Ribuan warga Suriah, Senin (9/12) dan Selasa (10/12) mendatangi penjara militer Saydnaya, di sebelah utara Damaskus untuk mencari orang-orang yang mereka cintai. Sejumlah pekerja pertahanan sipil dan tim dari kelompok pertahanan sipil Helm Putih terlihat menggali lubang di dalam penjara untuk mencari sel-sel tersembunyi atau ruang-ruang bawah tanah.

Sejumlah terlihat berkeliaran di dalam penjara yang terkenal dengan sebutan “rumah jagal manusia”, sebuah tempat yang telah lama membuat rakyat Suriah ketakutan.

“Kami memiliki tahanan yang ditangkap sejak tahun 2011, 2012, dan 2013,” kata Ghazwan Hussein yang datang mencari kerabat dan temannya.

Ketika kelompok pemberontak menyerbu Suriah hanya dalam 10 hari untuk mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama 50 tahun, mereka masuk ke beberapa penjara dan fasilitas keamanan untuk membebaskan tahanan politik dan puluhan ribu orang yang dianggap hilang sejak konflik dimulai pada tahun 2011.

Sejumlah perempuan, yang sebagian di antaranya bersama anak-anak mereka, berteriak ketika kelompok pemberontak berupaya mendobrak kunci pintu sel mereka pada hari Minggu (8/12). Penjara-penjara di Suriah terkenal karena kondisinya yang keras.

Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris, pelapor pelanggaran dan mantan tahanan telah melaporkan cara-cara penyiksaaan yang bersifat sistematis. Eksekusi rahasia telah dilaporkan di lebih dari 20 fasilitas yang dijalankan oleh intelijen Suriah, serta di lokasi-lokasi lain.

Amnesty International dan kelompok HAM lain mengatakan puluhan orang dieksekusi secara diam-diam setiap minggunya di Saydnaya, dan memperkirakan sedikitnya 13.000 warga Suriah tewas terbunuh antara tahun 2011 dan 2016.

Pada tahun 2013, seorang pembelot militer Suriah, yang dikenal sebagai "Caesar," menyelundupkan lebih dari 53.000 foto yang menurut kelompok hak asasi manusia menunjukkan bukti jelas akan penyiksaan yang luar biasa, juga penyakit dan kelaparan di penjara-penjara Suriah. [em/jm]