Carrie Lam: Presiden AS Berikutnya Jangan Campuri Hong Kong

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dalam konferensi pers di Beijing, China, Jumat, 6 November 2020. (AP Photo/Ng Han Guan)

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan, Jumat (6/11), siapa pun yang memenangi pemilihan presiden AS harus mengakhiri campur tangan AS dalam urusan internal kotanya dan China secara keseluruhan.

Ia menuduh pemerintahan Trump berulang kali ikut campur selama setahun terakhir, termasuk dengan menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap para pejabat termasuk dirinya sendiri dan menangguhkan perlakuan khusus perdagangan yang sebelumnya diberikan kepada Hong Kong.

“Ini sama sekali tidak masuk akal," katanya pada konferensi pers yang mengakhiri kunjungan empat hari ke Beijing. “Saya berharap Amerika akan kembali normal dan menerima kenyataan bahwa hubungan itu harus dibangun berdasarkan sikap saling menghormati dan kerja sama.''

AS mengambil tindakan yang tidak disukai China sebelumnya tahun ini menyusul pemberlakuan undang-undang keamanan nasional China di Hong Kong yang dirancang untuk meredam protes prodemokrasi yang mengguncang kota itu selama berbulan-bulan tahun lalu.

Pemerintahan Trump mendukung para aktivis demokrasi yang mengatakan bahwa undang-undang tersebut mengakhiri kerangka kerja “satu negara, dua sistem'', di mana Hong Kong menjadi bagian dari China tetapi diberi hak otonomi khusus untuk urusan internal kota itu.

Lam mengatakan undang-undang keamanan nasional telah menjadi pencegah efektif munculnya aksi-aksi yang tidak diinginkan, menyusul terjadinya sejumlah bentrokan sengit antara demonstran dan polisi selama protes tahun lalu.

BACA JUGA: Pemimpin Hong Kong ke Beijing untuk Minta Bantuan Ekonomi

Beberapa pengunjuk rasa yang radikal diketahui menyerang bisnis-bisnis yang dianggap pro-Beijing dan membakar jalan-jalan. Mereka mengatakan taktik-taktik untuk meningkatkan ketegangan perlu dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah yang mengabaikan tuntutan mereka.

Menurut Lam, sejak undang-undang itu diberlakukan, “Hong Kong berhasil memulihkan stabilitasnya dan belum mengalami insiden kekerasan berskala besar. Dengan lingkungan yang stabil , kami dapat memfokuskan perhatian kami pada pembangunan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat. ''

Pada Jumat pagi, Lam bertemu dengan seorang pejabat tinggi Partai Komunis China yang mendukung pemerintahannya. Pejabat itu mengatakan, pemerintahan Lam telah memulihkan ketertiban dan menghidupkan kembali perekonomian. [ab/uh]