Para pejabat tinggi kesehatan di Amerika Serikat (AS), pada Rabu (16/2), mengatakan AS semakin mendekati kondisi di mana COVID-19 tidak lagi menjadi “krisis berkepanjangan,” seiring semakin banyaknya pemerintah kota, pengusaha dan gedung olahraga yang mulai mencabut kebijakan pembatasan terkait pandemi di seantero negeri.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Dr. Rochelle Wallensky, mengatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengubah pedoman menggunakan masker dalam beberapa minggu mendatang.
Mengingat jumlah kasus, tingkat keterisian rumah sakit dan jumlah kematian akibat COVID-19 telah menurun baru-baru ini, ia menyadari bahwa “masyarakat sangat ingin” pejabat kesehatan melonggarkan aturan bermasker dan lainnya yang diberlakukan untuk menghentikan perebakan virus corona.
BACA JUGA: Jerman Mulai Melonggarkan Pembatasan COVID-19“Kita semua punya tujuan yang sama – menuju titik di mana COVID-19 tidak lagi mengganggu kehidupan kita sehari-hari, ketika ia tidak lagi menjadi krisis yang terus-menerus terjadi – akan tetapi sebagai sesuatu yang bisa kita cegah, hadang, dan obati,” kata Walensky.
Dengan melemahnya perebakan varian omicron dan keinginan warga Amerika untuk beranjak dari pandemi yang semakin kuat, para pemimpin pemerintahan dan dunia usaha mendahului CDC dengan menyudahi kebijakan pembatasan pandemi pekan lalu, termasuk memerintahkan pegawai kembali ke kantor, mencabut kewajiban bermasker dan syarat menunjukkan bukti vaksinasi sebelum memasuki restoran, bar, maupun gedung olahraga dan pertunjukan hiburan.
Upaya tersebut semakin meningkat setiap harinya.
Pejabat kota Philadelphia, Pennsylvania, pada Rabu (16/2) mengatakan bahwa syarat menunjukkan bukti vaksinasi di restoran telah dihapus, meski kewajiban mengenakan masker di dalam ruangan tetap berlaku untuk sementara.
Di Disney World Florida, pengunjung yang sudah divaksinasi tak lagi perlu mengenakan masker di kawasan taman ria itu mulai Kamis (17/2). Klub olahraga profesional, termasuk Utah Jazz, Washington Wizards dan Capitols, juga mencabut persyaratan bukti vaksinasi bagi para penggemar yang ingin menyaksikan pertandingan.
Komisioner Kesehatan Cheryl Bettigole mengatakan, rata-rata kasus harian COVID-19 di Philadelphia – dengan 1,5 juta penduduk – sudah turun ke level 189 kasus per hari. Bettigole mengatakan, penurunan tajam di Philadelphia jauh lebih besar dibanding kota lain di Amerika, sehingga mempermudah mereka mencabut mandat vaksinasi di restoran dan tempat bisnis lain yang memang sudah diumumkan sejak pertengahan Desember lalu dan baru saja berlaku bulan ini.
“Tujuan kami selalu untuk sedapat mungkin tidak mengekang sambil tetap menjaga keselamatan,” ujarnya.
Di Provincetown, Massachusetts – kota pesisir yang menjadi pusat perebakan COVID-19 varian delta musim panas lalu, kewajiban bermasker dan menunjukkan bukti vaksinasi di ruang tertutup seperti restoran dan bar juga dicabut pada Selasa (15/2) lalu oleh pemerintah setempat. Manajer kota, Alex Morse mengatakan, kota berpenduduk 3.000 orang itu mencatatkan nol kasus aktif di masyarakat – sesuatu yang belum pernah terjadi sejak terjadinya lonjakan kasus pada perayaan hari kemerdekaan AS, pada 4 Juli 2021.
“Kami belajar untuk hidup berdampingan dan memitigasi dampak virus corona terhadap masyarakat,” ungkap Morse.
Jumlah penularan COVID-19 dan rawat inap turun drastis di AS, dari rata-rata mingguan 435.000 kasus per hari pada dua pekan yang lalu, menjadi 136.000 kasus per hari Selasa (15/2). Keterisian rumah sakit berada pada level yang sama dengan September lalu, ketika AS bangkit dari lonjakan varian delta. Hampir 65 persen warga AS juga sudah divaksinasi penuh.
BACA JUGA: Kanada akan Segera Longgarkan Pembatasan Perjalanan Terkait COVID-19“Berkat semua kemajuan dan perlatan yang kita miliki sekarang, kita beralih ke masa di mana [COVID-19] bukan lagi sebuah krisis, melainkan sesuatu yang bisa kita hadang dan obati,” kata Jeff Zients, koordinator tanggap COVID-19 Gedung Putih.
Walensky mengatakan, CDC “akan segera mengeluarkan pedoman yang relevan dan mendorong langkah-langkah pencegahan yang amat diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan rumah-rumah sakit kita.” Ia menyatakan bahwa perubahan yang dibuat akan mempertimbangkan jumlah penularan masyarakat, tingkat keterisian rumah sakit dan data lain yang menunjukkan apakah orang yang terinfeksi menderita gejala yang parah atau tidak. Mereka juga akan mempertimbangkan jumlah ketersediaan kamar rawat di rumah sakit.
Beberapa negara bagian, yang memberlakukan mandat bermasker, pekan lalu mengumumkan bahwa mereka akan mencabut peraturan itu dalam beberapa pekan ke depan, sambil mengutip statistik yang menjanjikan.
Dua festival musik yang menarik ribuan penonton ke kota gurun Indio di California, Coachella dan Stagecoach, juga menyatakan pada minggu ini bahwa tidak akan ada kewajiban vaksinasi, bermasker maupun tes COVID-19 yang akan diberlakukan, sesuai dengan pedoman pemerintah setempat. Masing-masing festival itu akan digelar pada bulan April dan Mei. Meski demikian, panitia Coachella menyatakan bahwa kebijakan itu bisa berubah tergantung kondisi pandemi.
Di Philadelphia, Bettigole mengatakan mandat vaksinasi membantu memicu peningkatan “yang amat besar” dalam vaksinasi anak, melesatkan kota itu di atas angka rata-rata nasional untuk vaksinasi anak usia 5-11 tahun dosis pertama. Lebih dari 53 persen penduduk Philadelphia pada rentang usia itu telah menerima dosis pertama, sementara di tingkat nasional angkanya baru mencapai hampir 30 persen.
Tidak semua lokasi bisnis berencana langsung mengubah kebijakan pandemi. Bar dan restoran O’Neals di Philadelphia akan tetap meminta tamunya menunjukkan bukti vaksinasi untuk sementara, kata mitra pengelola Greg “Spoonie” Rand, meskipun pemerintah kota sudah mencabut mandat vaksinasi.
BACA JUGA: Apakah Omicron Sebabkan Long Covid?“Para tamu lebih patuh dan karyawan lebih senang karena kami meneruskan [kebijakan] kartu vaksin di dalam ruangan,” ujarnya. Ia khawatir tamu yang sudah divaksinasi justru merasa resah untuk masuk ke restoran apabila mereka berhenti mengecek status vaksinasi pengunjung.
Wallensky mengatakan, CDC ingin “masyarakat bisa beristirahat dari hal-hal seperti mengenakan masker” apabila situasi membaik, meski dapat sigap bermasker kembali apabila situasi memburuk. Ia juga memberi contoh ketika seseorang tetap perlu bermasker meskipun aturannya sudah berubah, misalnya ketika seseorang bergejala COVID-19 atau dalam rentang 10 hari setelah didiagnosis mengidap penyakit itu. [rd/jm]