Wabah E. coli telah menginfeksi puluhan orang yang mengonsumsi wortel organik dalam kemasan, dan satu orang meninggal akibat infeksi tersebut.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) pada hari Minggu (17/11) mengatakan secara keseluruhan, 39 orang telah terinfeksi dan 15 orang kini dirawat di rumah sakit di 18 negara bagian setelah mengonsumsi wortel organik utuh dan baby-carrot (wortel muda) yang dijual oleh Grimmway Farms.
Grimmway Farms, yang berbasis di Bakersfiled, California, telah menarik kembali wortel-wortel tersebut, termasuk wortel organik utuh dan baby-carrot yang dijual dalam kemasan dengan berbagai nama merek termasuk 365, Cal-Organic, Nature's Promise, O-Organics, Trader Joe's, dan Wegmans, antara lain.
Wortel itu kini sudah tidak lagi dijual di toko-toko, tetapi CDC memperingatkan konsumen untuk tidak memakan wortel dalam kemasan yang ditarik kembali dan memeriksa lemari es atau freezer mereka dan segera membuang wortel yang sesuai dengan deskripsi tersebut.
Sebagian besar orang yang terinfeksi tinggal di New York, Minnesota dan Washington, diikuti oleh California dan Oregon. Meskipun demikian, CDC mengatakan perebakan E. coli dilaporkan juga di beberapa negara bagian lain di seluruh AS.
BACA JUGA: Amerika Sebut Bawang Bombai Jadi Penyebab Wabah e.Coli McDonald'sBeberapa bulan terakhir ini telah terjadi beberapa wabah E. coli di Amerika Serikat. Pada bulan Oktober lalu, lebih dari 100 pelanggan McDonald's jatuh sakit akibat wabah E. coli di Amerika yang terkait dengan irisan bawang bombay. Sementara E. coli pada kacang kenari organik di 19 negara bagian AS membuat puluhan orang yang mengonsumsinya pada bulan April lalu dirawat di rumah sakit.
Terlepas dari banyaknya wabah yang terjadi baru-baru ini, para pakar mengatakan pasokan makanan secara umum aman, meskipun belum banyak kemajuan dalam mengendalikan infeksi yang disebabkan oleh E. coli.
CDC mengatakan baby carrot organik yang ditarik kembali mencantumkan tanggal edar 11 September – 12 November di bagian kemasannya.
Gejala infeksi E. coli biasanya dimulai tiga hingga empat hari setelah memakan bakteri itu, yang mencakup kram perut yang parah, diare yang sering kali berdarah, dan muntah-muntah. Orang dengan gejala infeksi E. coli yang parah harus segera mendapat pertolongan medis dan memberi tahu penyedia layanan kesehatan apa yang mereka makan.
Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) mengatakan bakteri E. coli dapat menyebabkan infeksi serius dan terkadang fatal pada anak kecil, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. [em/lt]