Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) mengatakan “resikonya sangat kecil” bagi penumpang pesawat tertular Ebola karena virus itu menyebar lewat kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti muntah atau darah, bukan lewat udara seperti flu.
CDC merespon kecemasan tentang keamanan penerbangan udara setelah penderita Ebola kedua di Amerika melakukan penerbangan dengan pesawat sebelum didiagnosa positif.
Meski beresiko rendah, CDC dan maskapai yang mengangkut pasien tadi mengatakan mereka melakukan kontak dengan ke-132 penumpang lainnya dalam penerbangan tersebut.
Pasien kedua itu adalah seorang perawat yang dikonfirmasi menderita Ebola awal minggu ini. Ia ikut bersama tim medis di sebuah rumah sakit di Dallas, negara bagian Texas, yang merawat Thomas Eric Duncan dari Liberia yang meninggal akibat Ebola pada 8 Oktober.
Direktur CDC Tom Frieden mengatakan “sama sekali tidak ada kemungkinan penularan di pesawat” yang mengangkut Duncan dari Liberia ke Amerika beberapa hari sebelum ia masuk rumah sakit.
Penderita Ebola lainnya Thomas Sawyer dikatakan sempat sakit dalam penerbangan dari Liberia ke Nigeria, tetapi tidak satupun dari 100 lebih penumpang lainnya tertular.
CDC menghimbau maskapai-maskapai penerbangan agar melarang siapapun dengan gejala-gejala Ebola naik pesawat dan agar mematuhi prosedur pengendalian infeksi, seperti memisahkan penumpang dengan gejala dan memberi mereka kamar mandi tersendiri.