Vaksin Penguat COVID-19 yang diperbarui dari Pfizer Inc PFE.N/BioNTech SE BNTX.O dan Moderna MRNA.O membantu mencegah infeksi bergejala terhadap subvarian terbaru XBB. Vaksin tersebut menawarkan bukti baru tentang bagaimana kinerja vaksin terhadap virus yang cepat menyebar ini, ungkap pejabat Amerika Serikat pada Rabu (25/1).
"Hari ini kita memiliki bukti tambahan untuk menunjukkan bahwa vaksin yang diperbarui ini melindungi orang dari varian COVID-19 terbaru," kata Dr. Brendan Jackson, kepala penanganan COVID-19 di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.
Vaksin penguat yang diperbarui dan dirilis pada musim gugur lalu itu menarget varian BA.4 dan BA.5 Omicron dari virus SARS-CoV-2, yang tidak lagi dominan. Subvarian terkait XBB yang saat ini dominan berasal dari Omicron versi BA.2.
Penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa perlindungan vaksin lebih rendah terhadap varian XBB dibandingkan dengan varian sebelumnya, dan menimbulkan pertanyaan tentang seberapa baik vaksin bekerja melawan jenis virus yang meningkat ini, kata Jackson.
Untuk penelitian tersebut, para peneliti meninjau kasus COVID-19 dari 1 Desember hingga 13 Januari, periode di mana peredaran XBB dan XBB.1.5 di AS meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa vaksin yang diperbarui membantu mencegah penyakit pada sekitar separuh dari orang yang sebelumnya menerima dua hingga empat dosis vaksin COVID-19 pertama, kata CDC.
CDC mengatakan vaksin yang diperbarui ini bekerja dengan cara yang sama terhadap infeksi terkait BA.5 dan infeksi terkait XBB/XBB.1.5. Vaksin tersebut 52 persen efektif dalam mencegah infeksi terhadap BA.5 dan 48 persen terhadap XBB/XBB.1.5 di antara mereka yang berusia 18-49 tahun. Efektivitasnya turun menjadi 37 persen terhadap BA.5 dan 43 persen terhadap XBB/XBB.1.5 di antara mereka yang berusia 65 tahun ke atas. [my/jm]