Petenis putri Jepang Naomi Osaka mengatakan ia mengundurkan diri dari turnamen Perancis Terbuka mendatang karena cedera hamstring, Kamis (17/9).
Kantor berita Reuters melaporkan hamstring kiri atlet yang berusia 22 tahun itu dibebat ketika ia melawan Victoria Azarenka di final laga AS Terbuka di New York pada hari Sabtu (12/9).
"Sayangnya, saya tidak bisa bermain di Perancis Terbuka tahun ini," tulis petenis nomor tiga dunia itu di media sosial dalam pesan yang juga dia unggah dalam bahasa Jepang.
“Hamstring saya masih sakit jadi saya tidak punya waktu untuk bersiap menghadapinya. Kedua turnamen ini terlalu dekat satu sama lain bagi saya kali ini.”
Perancis Terbuka akan digelar mulai 27 September-11 Oktober. setelah diundur dari waktu biasanya akhir Mei-Juni karena pandemi virus corona.
Masalah hamstring mendorong Osaka untuk mundur dari final Western & Southern Open menjelang AS Terbuka tetapi tampaknya tidak menghalangi dia di Flushing Meadows.
BACA JUGA: Osaka Kalahkan Azarenka dalam AS Terbuka, Raih Gelar Slam KetigaOsaka menjadi berita utama di New York karena penampilannya di lapangan dan juga karena komitmennya pada keadilan sosial.
Dalam setiap pertandingannya di AS Terbuka, ia mengenakan masker yang berbeda yang membawa nama seorang Amerika berkulit hitam. Tujuan penggunaan masker tersebut adalah untuk menyoroti ketidakadilan rasial di Amerika Serikat kepada khalayak yang lebih luas.
Mundurnya Osaka, yang tidak pernah melaju melewati putaran ketiga di Roland Garros, menjadi pukulan lain bagi turnamen tersebut setelah petenis nomor satu dunia Ash Barty dari Australia mengatakan tak akan mempertahankan gelar juaranya karena kekhawatiran Covid-19.
Sementara itu di bagian putra, Roger Federer tidak akan bertanding karena masih belum pulih dari operasi lutut.
Absennya Osaka akan meningkatkan peluang Serena Williams untuk memenangkan gelar Grand Slam ke-24. Petenis berusia 38 tahun itu mengundurkan diri dari turnamen Italia Terbuka karena masalah Achilles.
Federasi Tenis Prancis (FFT), Kamis (17/9), mengatakan akan mengizinkan 5.000 penonton per hari menyusul lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini di negara itu. [ah/au]