Pemerintah Ceko, Rabu (28/6), menyebut Rusia sebagai ancaman langsung dan China sebagai saingan sistemik dalam strategi keamanan baru. Hal tersebut dijabarkan dalam sebuah dokumen strategi yang disetujui oleh pihak parlemen. Sikap Ceko itu mencerminkan apa yang disebut sebagai akhir periode perdamaian dan stabilitas di Eropa yang terlihat sejak berakhirnya Perang Dingin.
Negara Eropa tengah yang juga anggota NATO dan Uni Eropa "harus mempersiapkan diri secara menyeluruh untuk kemungkinan bahwa itu bisa menjadi bagian dari konflik bersenjata," meskipun risiko serangan langsung ke negara itu tetap rendah, kata dokumen strategi itu.
Republik Ceko di bawah pemerintahan saat ini meninjau kembali hubungannya dengan Rusia dan China sejak akhir 2021. Padahal pemerintah sebelumnya dan mantan Presiden Milos Zeman menjalin hubungan yang lebih dekat dengan keduanya.
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, pemerintah kanan-tengah saat ini dengan cepat mendukung Kyiv dengan mengirimkan peralatan militer termasuk tank, dan telah menjadi salah satu pendukung Barat yang paling aktif.
"Rusia sengaja bertindak melawan stabilitas politik, ekonomi dan sosial Czechia," kata dokumen strategi itu. "Itu menimbulkan ancaman mendasar bagi keamanan kita."
"China mempertanyakan tatanan internasional. Ini berdampak buruk bagi keamanan Euro-Atlantik," tambahnya.
"Rusia dan China berbagi kepentingan untuk melemahkan pengaruh dan persatuan negara-negara demokratis. Persaingan sistemik ini bersifat jangka panjang." Strategi keamanan negara sebelumnya, inti pembuatan kebijakan, sejak 2015 tidak menyebut nama Rusia atau China.
Hubungan dengan Rusia menjadi tegang pada 2021, sebelum perang Ukraina meletus, setelah dinas keamanan Ceko menuduh Moskow berada di balik ledakan di depot senjata pada 2014, yang menyebabkan pengusiran puluhan diplomat Rusia. Rusia membantah tuduhan itu.
Strategi tersebut mengatakan bahwa Rusia menggunakan tindakan campuran untuk melemahkan institusi demokrasi dan membuat masyarakat tidak stabil.
BACA JUGA: Biden Samakan Presiden China dengan 'Diktator'"Kecuali ada perubahan politik dan sosial yang mendasar dan mendalam di Rusia, Rusia akan tetap menjadi ancaman bagi ruang Eropa terlepas dari hasil perang di Ukraina," kata dokumen itu.
Sementara itu, hubungan Ceko dengan China menjadi dingin ketika rencana investasi besar Beijing gagal terwujud. Para pemimpin parlemen Ceko dan kabinet saat ini mengejar hubungan yang lebih dekat dengan Taiwan, meskipun mereka tersebut tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Ceko juga aktif dalam peringatan terhadap penggunaan teknologi China dalam infrastruktur penting.
"Ada risiko dari investasi China ke infrastruktur kritis Ceko dan Eropa, dominasi dalam rantai pasokan strategis, kontrol komoditas utama dan pengembangan teknologi baru dan inovatif, terutama kecerdasan buatan di luar norma etika dan standar internasional," kata strategi keamanan baru tersebut. [ah/rs]