Ilham Tohti, seorang profesor ekonomi, adalah anggota kelompok minoritas etnis Uighur yang kebanyakan Muslim, yang menurutnya mengalami penindasan oleh pemerintah China.
Salah seorang pengacara Tohti, Li Fangping, mengatakan kepada VOA hari Rabu (17/9) bahwa kliennya membantah tuduhan separatisme tersebut, dengan mengatakan kesaksian yang memberatkannya tidak dapat dipercaya.
Para jaksa merujuk pada ceramah-ceraman serta tulisan di situs Uyghur Online yang dikelola Tohti yang mereka sebut sebagai bukti bahwa ia memimpin satu kelompok yang berusaha menggulingkan kekuasaan China di Xinjiang.
Tujuh mahasiswa Tohti diduga telah ditangkap tidak lama setelah Tohti dibawa ke tahanan pada bulan Januari. Setidaknya beberapa di antara mereka diperkirakan akan memberi kesaksian yang memberatkannya pekan ini.
Tohti menghadapi ancaman hukuman seumur hidup jika ia, sebagaimana yang diperkirakan, didapati bersalah. Para pengacaranya memperkirakan sidang akan berakhir hari Kamis, tetapi vonis terhadapnya kemungkinan besar akan diumumkan kemudian.