Amerika Serikat akan mengurangi pasukan militer di Afghanistan dari 8.600 menjadi sekitar 4.500 pada awal November 2020, kata kepala Komando Pusat AS, Rabu (9/9) beberapa jam setelah mengumumkan penarikan lebih banyak lagi tentara AS dari Irak bulan ini.
“Sekitar 4.500 tentara AS masih akan dapat menyelesaikan tugas inti dan mewujudkan niat baik bahwa AS tidak ingin menjadi kekuatan yang menguasai negara ini. Namun kami punya kepentingan strategis dan vital untuk meyakinkan bahwa entitas seperti al-Qaeda dan ISIS tidak datang ke sana menyerang Amerika Serikat, "Jenderal Marinir Kenneth "Frank" McKenzie menyatakan kepada VOA dan dua media lainnya dalam sebuah wawancara.
BACA JUGA: Amerika Umumkan Penarikan Tentara Lagi dari IrakPada Juli 2020, komandan CENTCOM kepada VOA mengemukakan dialog antar-Afghanistan perlu dimulai dan AS harus diyakinkan bahwa Taliban tidak akan berperan sebagai tuan rumah bagi kelompok teroris Negara Islam (ISIS) dan al-Qaeda, sebelum pengurangan pasukan AS secara drastis dilakukan di Afghanistan.
Ketika ditanya apakah ada yang berubah, McKenzie pada hari Rabu (9/9) mengakui Taliban "masih belum menunjukkan mereka akan memutuskan hubungan dengan al-Qaeda" dan "tetap melakukan perlawanan terhadap pasukan keamanan Afghanistan."
Faksi-faksi yang bertikai di Afghanistan minggu ini diharapkan untuk mulai melakukan pembicaraan perdamaian langsung pertama yang dipimpin AS di Qatar di tengah seruan internasional agar pihak-pihak yang terlibat memanfaatkan "kesempatan bersejarah" guna mengakhiri perang berkepanjangan negara itu. [mg/jm]