CEO Starbucks meminta maaf atas insiden di salah satu kedainya di Philadelphia di mana dua laki-laki kulit hitam ditangkap ketika sedang menunggu seorang teman.
Video insiden itu, yang diunggah hari Kamis (12/4) di Twitter, dilihat jutaan kali dan menuai kecaman luas di media sosial.
CEO Kevin Johnson, dalam pernyataan mengatakan, perusahaan akan menyelidiki dan "melakukan perubahan yang diperlukan" guna menghindari terulangnya insiden tersebut.
"Starbucks tegas menentang diskriminasi atau pemeriksaan berdasar ras," ujarnya.
Dalam video yang diunggah klien Starbucks itu tampak beberapa petugas polisi berseragam bertanya, kemudian memborgol kedua laki-laki itu, yang tidak melakukan perlawanan.
Perempuan yang mengunggah video itu, Melissa DePino, menulis di Twitter: "Polisi dipanggil karena mereka tidak memesan apa-apa. Mereka menunggu teman, yang datang ketika keduanya digiring dengan tangan diborgol. Semua orang kulit putih di kedai itu bertanya-tanya mengapa hal itu tidak pernah terjadi pada mereka manakala mereka melakukan hal sama."
Menurut DePino, polisi datang karena ditelepon oleh karyawan Starbucks. [ka/al]