Yahoo mengangkat pimpinan media global perusahaan itu sebagai pimpinan sementara, Minggu (13/5) menyusul lengsernya CEO Scott Thompson.
Perusahaan Internet Yahoo mendapat CEO baru yang ke-4 dalam waktu kurang dari empat tahun, setelah pimpinan atau CEO lama Scott Thompson keluar dari perusahaan itu karena skandal terkait prestasi akademisnya.
Yahoo hari Minggu mengangkat pimpinan media global perusahaan itu, Ross Levinsohn, sebagai pimpinan sementara.
Thompson keluar dari Yahoo setelah hanya empat bulan sebagai pimpinan eksekutif atau CEO. Harga saham perusahaan itu telah jatuh hampir empat persen sejak ia mengambil alih, tetapi naik kembali dalam beberapa minggu ini setelah adanya laporan laba kwartal terakhir yang lebih baik daripada yang diperkirakan semula.
Pemegang saham utama Yahoo menuduh Thompson berbohong mengenai riwayat hidupnya karena menyebut satu gelar kesarjanaannya dalam ilmu komputer yang ternyata tidak pernah diraihnya. Ini muncul dalam riwayat hidup resmi Yahoo-nya dan dalam laporan perusahaan itu kepada Badan Pengawas Bursa Efek Amerika.
Yahoo semula menyebut hal itu kekeliruan yang tidak disengaja tetapi kemudian mengangkat komisi khusus untuk menyelidiki ketidakbenaran tersebut. Thompson mengirim memo kepada karyawan perusahaan itu dan meminta maaf karena mengganggu keadaan.
Karena desakan pemegang saham, pengumuman Yahoo hari Minggu meliput perombakan yang lebih luas yang mencakup beberapa kursi Dewan Komisarinya.
Yahoo pernah sebagai perusahaan Internet yang terkemuka, tetapi dalam beberapa tahun itu telah mengalami kesulitan sementara perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook mengalami kemajuan pesat.
Tahun 2008, Microsoft menarik tawaran untuk membeli Yahoo dengan harga 33 dolar per saham, lebih dari dua kali lipat harga saham Yahoo ketika bursa tutup Jumat petang.
Sebelum keluar, Thompson telah mulai melaksanakan reorganisasi Yahoo yang mencakup pemotongan dua ribu pekerjaan.
Yahoo hari Minggu mengangkat pimpinan media global perusahaan itu, Ross Levinsohn, sebagai pimpinan sementara.
Thompson keluar dari Yahoo setelah hanya empat bulan sebagai pimpinan eksekutif atau CEO. Harga saham perusahaan itu telah jatuh hampir empat persen sejak ia mengambil alih, tetapi naik kembali dalam beberapa minggu ini setelah adanya laporan laba kwartal terakhir yang lebih baik daripada yang diperkirakan semula.
Pemegang saham utama Yahoo menuduh Thompson berbohong mengenai riwayat hidupnya karena menyebut satu gelar kesarjanaannya dalam ilmu komputer yang ternyata tidak pernah diraihnya. Ini muncul dalam riwayat hidup resmi Yahoo-nya dan dalam laporan perusahaan itu kepada Badan Pengawas Bursa Efek Amerika.
Yahoo semula menyebut hal itu kekeliruan yang tidak disengaja tetapi kemudian mengangkat komisi khusus untuk menyelidiki ketidakbenaran tersebut. Thompson mengirim memo kepada karyawan perusahaan itu dan meminta maaf karena mengganggu keadaan.
Karena desakan pemegang saham, pengumuman Yahoo hari Minggu meliput perombakan yang lebih luas yang mencakup beberapa kursi Dewan Komisarinya.
Yahoo pernah sebagai perusahaan Internet yang terkemuka, tetapi dalam beberapa tahun itu telah mengalami kesulitan sementara perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook mengalami kemajuan pesat.
Tahun 2008, Microsoft menarik tawaran untuk membeli Yahoo dengan harga 33 dolar per saham, lebih dari dua kali lipat harga saham Yahoo ketika bursa tutup Jumat petang.
Sebelum keluar, Thompson telah mulai melaksanakan reorganisasi Yahoo yang mencakup pemotongan dua ribu pekerjaan.