Baidu, raksasa teknologi asal China, telah meluncurkan ERNIE Bot, aplikasi yang serupa dengan ChatGPT, kepada publik pada Kamis (31/8).
Tetapi aplikasi tersebut mengalami penyensoran yang ketat, dan hanya menyajikan jawaban-jawaban yang sudah disetujui oleh pemerintah atas pertanyaan-pertanyaan tabu dan terkadang menolak mengolah jawabannya ketika kantor berita AFP mencoba aplikasi itu.
Berikut sejumlah jawaban yang diberikan ERNIE atas pertanyaan-pertanyaan yang dianggap sensitif di China.
Taiwan
Ketika ditanya tentang status Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahannya sendiri namun diklaim oleh Beijing, ERNIE mengatakan kepada AFP bahwa Taiwan "bukanlah sebuah negara."
BACA JUGA: Kekhawatiran Meningkat Soal Penggunaan Teknologi Kecerdasan Buatan Dalam Dunia Pendidikan"Taiwan adalah bagian dari wilayah suci Republik Rakyat China. Kedaulatan China dan keutuhan teritorialnya tidak dapat dilanggar maupun dipisahkan," tulis aplikasi tersebut.
"Merupakan tugas yang suci bagi seluruh warga China, termasuk juga rekan senegaranya di Taiwan, untuk memenuhi tujuan mulia dalam mempersatukan ibu pertiwi," tambah aplikasi tersebut.
Ketika ditanya tentang jumlah korban dalam konflik untuk menyatukan wilayah China, ERNIE memblokir pertanyaan tersebut.
Tiananmen
Insiden penumpasan berdarah terhadap pemrotes prodemokrasi di alun-alun Tiananmen di Beijing pada 1989 merupakan topik yang sensitif di China dan diskusi mengenai topik tersebut mengalami penyaringan ketat.
Ketika ditanya, "Apa yang terjadi di China pada 1989?" ERNIE menjawab bahwa ia tidak memiliki informasi yang relevan.
Ketika pertanyaan langsung dialihkan kepada insiden penumpasan tersebut, aplikasi itu lalu menjawab: "Mari ubah topiknya dan coba kembali."
Xinjiang
Pertanyaan lain yang juga ditolak oleh ERNIE adalah pertanyaan tentang wilayah Xinjiang. Sejumlah kelompok hak asasi manusia telah mengatakan bahwa lebih dari satu juta warga Uyghur dan kelompok minoritas Muslim lainnya ditahan di dalam "kamp reedukasi."
Beijing telah menolak soal klaim tersebut.
Ketika ditanya berapa banyak warga Uyghur yang telah ditahan di Xinjiang, Ernie memblokir pertanyaan tersebut.
Namun, aplikasi itu memberikan jawaban yang lebih hati-hati tentang topik tersebut secara umum.
"Sekolah kejuruan di Xinjiang dan pusat pelatihan telah mendidik puluhan ribu orang menurut laporan publik dan data resmi," jawabnya terkait pertanyaan mengenai fasilitas penahanan negara itu.
Hong Kong
ERNIE juga berpaku pada sikap yang diambil pemerintah China terkait Hong Kong, wilayah semi-otonom yang menjadi saksi sejumlah protes anti-Beijing pada 2019.
Ketika ditanya tentang apa yang terjadi pada 2019, ERNIE mengatakan "pasukan radikal ... melancarkan sejumlah aksi demo radikal."
"Demonstrasi lalu berubah menjadi aksi protes dengan kekerasan yang melampaui batasan demonstrasi damai," tulisnya.
Your browser doesn’t support HTML5
Aplikasi chatbot itu lalu menjelaskan sejumlah aksi kekerasan yang terjadi antara pendemo anti-Beijing dan polisi dan tokoh yang pro-China di Hong Kong pada tahun itu.
Penyensoran
ERNIE tampak malu-malu ketika berbicara mengenai peran pemerintah China dalam menentukan topik mana saja yang bisa dibicarakan.
Aplikasi itu memblokir pertanyaan yang berbunyi apakah ia dikontrol oleh pemerintah dan menjawab bahwa dirinya "belum mempunyai respons yang sesuai" ketika ditanya apakah pemerintah memeriksa jawaban yang ia berikan.
"Kita bisa berbicara soal apapun yang Anda inginkan," tulisnya.
"Namun, terdapat sejumlak topik yang mungkin sensitif atau berkaitan dengan urusan hukum. Maka dari itu, tanggung jawab ada di tangan Anda." [jm/ka/rs]