China: 50 Tewas Baru-baru ini dalam Kerusuhan di Xinjiang

Polisi dengan peralatan anti-huru-hara dekat pengadilan tempat cendekiawan Uighur Ilham Tohti diadili di Urumqi, Xinjiang (17/9).

Situs berita Tianshan memberi keterangan lebih jauh Jumat (26/9), dengan mengatakan bom-bom meledak di dua kantor polisi dan dua toko, menewaskan empat orang polisi dan enam warga sipil.

Media pemerintah China mengatakan 50 orang tewas dalam kerusuhan baru-baru ini di daerah Xinjiang di ujung barat China yang dilanda kekerasan itu.

Sebelumnya, para pejabat mengatakan hanya dua orang tewas dalam kekerasan hari Minggu lalu di Kabupaten Luntai, sebelah barat daya ibukota daerah itu, Urumqi.

Situs berita Tianshan memberi keterangan lebih jauh Jumat (26/9), dengan mengatakan bom-bom meledak di dua kantor polisi dan dua toko, menewaskan empat orang polisi dan enam warga sipil.

Laporan itu mengatakan polisi menanggapinya dengan tegas dan melepaskan tembakan terhadap sejumlah orang yang digambarkan sebagai “perusuh.” Sedikitnya 40 orang tewas dalam kekerasan setelahnya, sementara 54 orang luka-luka

Kerusuhan itu digambarkan sebagai serangan teroris yang dipimpin oleh Mamat Tursun, yang tertembak mati. Polisi mengatakan ia telah beroperasi sebagai ekstremis sejak 2003.

Kekerasan demikian telah menewaskan sedikitnya 300 orang dalam satu setengah tahun ini di Xinjiang dimana ada ketegangan yang meningkat antara etnik Uighur, Han China dan pihak berwenang.