China Akan Akhiri Transplantasi Organ Napi

Dokter bedah melakukan transplantasi ginjal di rumah sakit Georgetown University di Washington.

Para aktivis HAM telah lama mengatakan standar-standar keamanan diabaikan ketika mendapatkan organ-organ dari para narapidana yang mungkin telah dipaksa melakukannya.

China mengatakan mulai 1 Januari akan menghentikan praktik transplantasi organ yang diambil dari narapidana hukuman mati terkait isu hak asasi manusia, meski ketidakpastian membayang mengenai dari mana pasokan pengganti tersedia.

China sebelumnya mengatakan akan menghapus praktik itu pada awal 2015. Namun media pemerintah melaporkan, Kamis (4/12), tanggal pasti pengakhiran praktik itu, mengutip arsitek sistem transplantasi China, Huang Jiefu.

Para aktivis HAM internasional dan pengkritik dalalm negeri telah lama mengatakan standar-standar keamanan diabaikan ketika mendapatkan organ-organ dari para narapidana yang mungkin telah dipaksa melakukannya.

Namun China memiliki salah satu tingkat donasi organ terendah di dunia akibat budaya yang mengakar dan persyaratan hukum yang mewajibkan persetujuan dari anggota keluarga sebelum organ didonasikan, bahkan jika orang tersebut telah menunjukkan kesediannya.

Mengutip pernyataan Huang dalam seminar Rabu, koran Southern Metropolitan Daily mengatakan China memiliki tingkat donasi 0,6 per 1 juta warga, dibandingkan dengan 37 per 1 juta warga di Spanyol.

"Selain pemikiran tradisional yang menghambat antusiasme donasi organ, orang-orang juga khawatir apakah donasi organ berlangsung adil dan transparan," ujar Huang.

Huang adalah mantan wakil menteri kesehatan yang sekarang mengepalai jaringan pengadaan organ nasional. (AP)