China, Arab Saudi, Dikecam dalam Laporan HAM Deplu AS

Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, menyampaikan Laporan terkait Praktik HAM tahun 2018 di Kantor Deplu AS, Washington, D.C., 14 Maret 2019. (Foto: dok).

Menurut sebuah laporan baru yang dirilis Departemen Luar Negeri Amerika, Rabu (14/3), situasi HAM di China tidak mengalami perbaikan dalam beberapa tahun ini. Departemen Luar Negeri juga mengecam Arab Saudi dalam laporan tahunannya mengenai pelanggaran HAM di seluruh dunia. Sekutu AS itu disebut dalam pembunuhan wartawan Saudi yang bermukim di Amerika, Jamal Khashoggi, tahun lalu di Istanbul. Wartawan VOA, Zlatica Hoke melaporkan Venezuela juga disebut karena catatan HAM-nya yang sangat buruk.

Dalam “Laporan Negara mengenai Praktik HAM tahun 2018”, Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan pelanggaran di berbagai negara yang telah memiliki catatan suram terus berlangsung. Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo menyebut China atas perlakuan terhadap masyarakat minoritas Muslimnya.

Pompeo mengatakan,"Sekarang ini, lebih dari 1 juta warga Uighur, etnik Kazakh dan Muslim lainnya diinternir di kamp-kamp yang dirancang untuk menghapus identitas keagamaan dan etnik mereka.”

Venezuela disebut dalam laporan itu karena pembunuhan di luar proses hukum, pengekangan kebebasan berekspresi dan pembatasan partisipasi politik.

Michael Kozak, Kepala Biro Demokrasi, HAM dan Ketenagakerjaan di Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, “Situasi HAM di Venezuela mengerikan. Saya pikir ini terdokumentasi dengan baik dalam laporan ini. Laporan ini merupakan catatan hingga akhir tahun lalu dan situasinya semakin buruk setelah itu."

Meskipun laporan itu mengecam pemerintah Saudi atas kaitannya dengan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi tahun lalu, laporan itu tidak menyebut tersangka utama dalam kasus itu, putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman. Michael Kozak mengatakan Amerika menekan Arab Saudi agar menemukan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Michael Kozak mengemukakan, "Tetapi ini sama sekali bukan investigasi yang lengkap sekarang ini. Jadi, kita seperti berada di tengah-tengah film, dan semoga ketika film itu diputar, kita mendapat seperangkat fakta yang lebih jelas seperti siapa yang bertanggungjawab atau tidak, dan bertindak sesuai dengan itu.”

Pompeo mengatakan Amerika Serikat mendokumentasikan pelanggaran HAM yang dilakukan sahabat-sahabat negara itu dengan tekanan yang sama seperti terhadap negara-negara lainnya.

Your browser doesn’t support HTML5

China, Arab Saudi, Dikecam dalam Laporan HAM Deplu AS

Pompeo menjelaskan, "Tujuan kami adalah selalu mengidentifikasi tantangan HAM serta menggunakan pengaruh dan kekuatan Amerika untuk menggerakkan setiap negara ke arah praktik-praktik HAM yang lebih baik dan lebih konsisten.”

Kasus yang mendapat banyak sorotan mengenai pengacara HAM Iran Nasrin Sotoudeh juga dimuat dalam laporan tersebut. Sotoudeh ditangkap pada bulan Juni dan dijatuhi hukuman 38 tahun penjara serta 148 cambukan.

Robert Palladino, deputi juru bicara Departemen Luar Negeri mengemukakan, "Hukuman itu luar biasa biadab. Kejahatan yang dituduhkan terhadapnya adalah mendukung hak-hak perempuan Iran dan membela perempuan-perempuan Iran lainnya yang ditangkap rezim karena memprotes secara damai undang-undang mengenai kewajiban mengenakan hijab.”

Para kritikus mengatakan laporan HAM pemerintah Amerika tidak memberi perhatian cukup banyak terhadap pelanggaran yang secara tidak proporsional berdampak pada perempuan dewasa maupun anak-anak. [uh]