Polisi di China telah membantah pemberitaan bakar diri seorang perempuan sebagai salah satu aksi untuk memrotes kekuasaan China di Tibet, bulan ini.
Polisi China mengatakan seorang perempuan bernama Kunchoek Wangmo yang dikabarkan membakar diri, tewas karena dibunuh oleh suaminya yang kemudian membakar jenazah isterinya itu.
Harian Global Times yang dikendalikan Partai Komunis hari Selasa (19/3) mengutip polisi di Aba mengatakan suaminya, Dolma Kyab, mencekik isterinya itu, setelah perselisihan mengenai kecanduan minuman keras suaminya.
Pejabat itu mengatakan pria tersebut membakar jenazah yang bermandikan bensin tersebut sehari kemudian, dan menambahkan ia merasa pasti kasus itu bukan protes menentang kebijakan China, seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh beberapa media internasional dan organisasi-organisasi orang Tibet di pengasingan.
Baik organisasi “Bebaskan Tibet” yang berbasis di Inggris maupun “Kampanye Internasional untuk Tibet” yang berbasis di Amerika mengutip sumber-sumber setempat mengatakan Kunchoek Wangmo membakar dirinya tanggal 13 Maret, dalam gelombang terbaru protes bakar-diri yang bermotif politik.
Kedua organisasi mengatakan suami tersebut telah ditangkap, sebagaimana dikukuhkan Global Times. Tetapi, mereka mengatakan ia ditangkap karena tidak mau menyebut pembakaran diri isterinya disebabkan masalah keluarga.
Harian Global Times yang dikendalikan Partai Komunis hari Selasa (19/3) mengutip polisi di Aba mengatakan suaminya, Dolma Kyab, mencekik isterinya itu, setelah perselisihan mengenai kecanduan minuman keras suaminya.
Pejabat itu mengatakan pria tersebut membakar jenazah yang bermandikan bensin tersebut sehari kemudian, dan menambahkan ia merasa pasti kasus itu bukan protes menentang kebijakan China, seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh beberapa media internasional dan organisasi-organisasi orang Tibet di pengasingan.
Baik organisasi “Bebaskan Tibet” yang berbasis di Inggris maupun “Kampanye Internasional untuk Tibet” yang berbasis di Amerika mengutip sumber-sumber setempat mengatakan Kunchoek Wangmo membakar dirinya tanggal 13 Maret, dalam gelombang terbaru protes bakar-diri yang bermotif politik.
Kedua organisasi mengatakan suami tersebut telah ditangkap, sebagaimana dikukuhkan Global Times. Tetapi, mereka mengatakan ia ditangkap karena tidak mau menyebut pembakaran diri isterinya disebabkan masalah keluarga.